Selasa, 02 November 2010

UTS JARINGAN KOMPUTER

1.Didalam konteks arsitektur dasar dari sebuah jaringan komputer, maka terdapat 4 hal yang harus diperhatikan pada sebuah jaringan komputer yaitu Fault Tolerant, Scalability, QoS dan Security. Jelaskan secara terinci dan terstruktur, hubungan satu dengan yang lainnya pada kempat hal tersebut, pada waktu kita akan membangun atau mengembangkan jaringan komputer. Dan berikan ulasan berdasarkan skala prioritas yang harus anda buat berdasarkan ke 4 hal tersebut diatas, sesuai dengan skala jaringan yang akan anda bangun.
Jawab :
Fault tolerance merupakan suatu sifat jaringan dimana suatu jaringan masih dapat berjalan atau enable dalam kondisi fault. Fault tolerant system pada umumnya digunakan untuk memperbaiki keandalan jaringan dengan memasukkan di dalamnya alat-alat seperti suatu UPS (penyedia daya bebas gangguan), penyediaan kehandalan AC ganda, alat-alat hot-swappable, kartu antarmuka ganda, dan sistem cadangan. Ketika alat tersebut gagal, lemah atau sistem cadangan mengambil alih untuk memastikan minimal hilangnya keandalan. Toleransi kegagalan dapat juga memasukkan di dalamnya link komunikasi cadangan.
Scalability merupakan suatu sifat sistem jaringan yang memungkinkan jaringan tersebut mudah dikembangkan. Scalability yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambahkan sejumlah prosesor. Pada komputer mainframe yang tersentralisasi, jika sistem sudah jenuh, maka komputer harus diganti dengan komputer yang mempunyai kemampuan lebih besar. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan dapat menyebabkan gangguan terhadap kontinyuitas kerja para pemakai.
Quality of service (QoS) merupakan suatu mekanisme pengontrolan qualitas penghantaran suatu data dalam jarinngan dimana menjamin kualitas data yang di transfer. QoS yaitu kemampuan dari suatu jaringan untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada lalulintas jaringan tertentu. Tujuan akhir dari QoS adalah memberikan network service yang lebih baik dan terencana dengan dedicated bandwith, jitter dan latency yang terkontrol dan meningkatkan loss characteristic.
Security menjamin keamanan privasi dan kebocoran data dalam suatu transmisi data dalam jaringan. Sistem keamanan jaringan komputer yang terhubung ke internet harus direncanakan dan dipahami dengan baik agar dapat melindungi investasi dan sumber daya di dalam jaringan komputer tersebut secara efektif. Sebelum mulai mengamankan suatu jaringan komputer, harus ditentukan terlebih dahulu tingkat ancaman (threat) yang harus diatasi, dan resiko yang harus diambil maupun yang harus dihindari. Untuk itu, jaringan komputer harus dianalisa untuk mengetahui apa yang harus diamankan, untuk apa diamankan, seberapa besar nilainya, dan siapa yang bertanggung jawab terhadap data dan aset-aset lain di dalam jaringan komputer tersebut.
Hubungan ke-4 faktor tersebut saling berkaitan dan menunjang dalam pengembangan dan pembangunan sebuah jaringan komputer melalui sebuah hub jaringan, ada batasan jumlah bandwidth yang perangkat dapat berbagi. Dengan masing-masing perangkat ditambahkan ke media bersama, rata-rata bandwidth yang tersedia untuk masing-masing perangkat berkurang. Dengan setiap peningkatan jumlah perangkat di media, diharapkan tidak menimbulkan kinerja yang buruk sehingga kualitas layanan dapat terjamin dengan meningkatkan panjang media atau jumlah repeater hub dan terhubung ke segmen hasil dalam meningkatkan latency. Jaringan tersebut didukung dengan peralatan keandalan jaringan seperti UPS dan menggunakan network security pada setiap transaksi elektronik dan data yang disimpan. Sehingga ke-4 faktor tersebut harus ada dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya karena saling keterkaitan fungsi masing-masing apabila ingin membangun atau mengembangkan jaringan yang handal, aman, berkualitas dan mudah dikembangkan selanjutnya.
Skala prioritas yang diterapkan pada ke-4 faktor tersebut bergantung pada proses bisnis yang dilakukan oleh suatu organisasi dan tidak bergantung pada skala besar atau kecilnya jaringan. Pada perusahaan yang menjalankan fokus utamanya layanan transaksi dalam 24 jam seperti perbankan, bursa saham, tiket online, maka aspek fault tolerant dan security lebih diutamakan, sedangkan perusahaan yang bergerak didalam bidang network developer maka aspek quality of service dan scalability akan lebih diutamakan.

2.Pada proses pembentukan dan pembuangan protokol header terjadi tahapan : Enkapsulasi, Fragmentasi dan Reassembly. Jelaskan secara sistematis bagaimana tahapan – tahapan tersebut terjadi dan keterkaitannya satu dengan yang lain, pada proses transfer data dalam jaringan komputer global.
Jawab :
Enkapsulasi merupakan proses transmisi lalu lintas jaringan yang menggunakan satu protokol jaringan dengan mengemasnya ke dalam protokol jaringan yang lain atau proses pengiriman data yang dilengkapi dengan alamat, kode-kode koreksi dan lain-lain.
Fragmentasi merupakan proses dimana ketika data yang akan dikirimkan lebih besar dari nilai Maximum Transmision Unit (MTU), Kebanyakan jaringan memiliki keterbatasan pada jumlah data yang dapat dimasukkan dalam satu PDU maka data tersebut harus dipecah-pecah menjadi beberapa bagian.
Reassembly merupakan pembagian informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data dari sisi pengirim. jika telah sampai kepenerima. paket data tersebut akan digabungkan menjadi paket berita yang lengkap. Reassembly merupakan proses lanjutan dari Fragmentasi. Dimana data yang sudah dipecah pecah tadi setelah sampai ditempat tujuannya akan di satukan kembali seperti data awalnya semula.
Tahapannya yaitu paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload), sebagai berikut:
•Header IP: Ukuran header IP bervariasi, yakni berukuran 20 hingga 60 byte, dalam penambahan 4-byte. Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options.
•Muatan IP: Ukuran muatan IP juga bervariasi, yang berkisar dari 8 byte hingga 65515 byte.
Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan “dienkapsulasi” dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan. Internet Protokol (IP) adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Untuk mendukung ukuran frame terbesar yang dimiliki oleh teknologi lapisan antarmuka jaringan yang berbeda-beda, IP dapat melakukan pemecahan terhadap paket data ke dalam beberapa fragmen sebelum diletakkan di atas sebuah saluran jaringan. Paket data tersebut akan dipecah ke dalam fragmen-fragmen yang memiliki ukuran maximum transmission unit (MTU) yang lebih rendah dibandingkan dengan ukuran datagram IP. Proses ini dinamakan dengan fragmentasi (Fragmentasi paket jaringan|fragmentation). Router atau host yang mengirimkan data akan memecah data yang hendak ditransmisikan, dan proses fragmentasi dapat berlangsung beberapa kali. Selanjutnya host yang dituju akan menyatukan kembali fragmen-fragmen tersebut menjadi paket data utuh, seperti halnya sebelum dipecah. Pada layer Network harus memberikan enkapsulasi. Tidak hanya harus perangkat diidentifikasi dengan alamat, potongan individu - PDUs layer Network - harus juga berisi alamat ini. Selama proses enkapsulasi, Layer 3 menerima Lapisan 4 PDU dan menambahkan sebuah Layer 3 header, atau label, untuk menciptakan PDU Layer 3. Ketika mengacu kepada layer Network, kita sebut ini sebuah paket PDU. Ketika sebuah paket dibuat, header harus berisi, di antara informasi lain, alamat untuk host yang sedang dikirim. Alamat ini disebut sebagai alamat tujuan. The Layer 3 header juga berisi alamat dari host asal. Alamat ini disebut sebagai alamat sumber.

3.Pada saat kita membangun sebuah jaringan lokal (LAN) maka kita membutuhkan Switch sedangkan pada saat kita membangun sebuah jaringan global (WAN) maka kita membutuhkan Router. Jelaskan secara detail, apakah yang mendasari hal – hal tersebut diatas. Apakah perbedaan yang mendasar dari Manageble Switch, Switch dan Hub. Penjelasan yang anda berikan hendaknya mengacu kepada standarisasi OSI.
Jawab :
Jaringan LAN merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam satu warnet.
Jaringan WAN merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia, contohnya jaringan PT. Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI. Router menghubungkan jaringan pada layer internetwork dan mengarahkan jalur paket data. Router mampu memilih jalur yang terbaik untuk pengiriman data, karena memiliki routing. Dikarenakan router tidak transparant terhadap IP, maka router akan meneruskan paket berdasarkan alamat IP dari data. Router adalah perangkat utama yang digunakan untuk jaringan interkoneksi. Setiap port pada sebuah router yang terhubung ke jaringan yang berbeda dan rute paket di antara jaringan. Router memiliki kemampuan untuk memecah broadcast domain dan collision domain. Router juga digunakan untuk menghubungkan jaringan yang menggunakan teknologi berbeda. Mereka dapat memiliki keduanya LAN dan WAN interface. Router's LAN interface memungkinkan router untuk menghubungkan ke media LAN. Hal ini biasanya kabel UTP, tapi modul dapat ditambahkan untuk menggunakan serat optic
Switch adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC). Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.
Perbedaan mendasar switch dan router adalah prinsip kerjanya yang berbeda dilihat dari referensi lapisan OSI. Perbedaan ini menghasilkan cara yang berbeda dalam mengatur lalu lintas jaringan.
Loops, penggunaan beberapa switch dalam satu jaringan memungkinkan terjadinya loop pada komunikasi antar host/workstation. Switch mempunyai teknologi algoritma Spanning Tree Protocol (STP) untuk mencegah loop data seperti ini. Jika dibandingkan dengan router, router menyediakan komunikasi yang bebas loop dengan jalur yang optimal.
Convergence, dalam switch yang transparan bisa terjadi jalur data secara switching lebih panjang jika dibandingkan dengan penggunaan router. Protokol routing seperti OSPF (Open Shortest Path First) menyediakan komunikasi routing data berdasarkan jalur data terdekat.
Broadcast, switch LAN tidak memfilter data broadcast dan multicast karena switch beroperasi pada lapisan 2 sedangkan broadcast/multicast adalah paket data di lapisan 3, broadcast yang berlebihan bisa menyebabkan kondisi yang disebut broadcast-storm. Pada router broadcast dan multicast tidak diforward dan bisa difilter.
Subnet, switch dan router mempunyai perbedaan mendasar dalam mengurangi broadcast domain, secara fisik kita bisa merancang segmentasi LAN, dalam teknologi routing perbedaan subnet tidak dibatasi secara fisik harus dalam switch yang sama.
Security, kombinasi switch dan router mampu meningkatkan keamanan secara protokol masing-masing. Switch bisa memfilter header paket data berdasarkan MAC address dan router selain memfilter di lapisan 3 network juga mampu memfilter berdasarkan MAC address.
Media-Dependence, dua faktor yang harus dipertimbangkan dalam perancangan jaringan heterogen (mixed-media), yang pertama adalah faktor Maximum Transfer Unit (MTU), tiap topologi mempunyai MTU yang berbeda. Yang kedua adalah proses translasi paket karena perbedaan media di atas. Switch secara transparan akan menerjemahkan paket yang berbeda supaya tetap saling berkomunikasi. Pada router terjadi secara independen karena router bekerja di lapisan network, bukan lapisan data-link.
Dasar dari switch dan router yang digunakan saat membangun sebuah LAN dan WAN yaitu :
Jika merujuk pada standarisasi OSI, router menggunakan layer 3 (network layer) yang mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb. Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
a. Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
b. Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima.
Sedangkan switch menggunakan Layer 2 yaitu Datalink. Layer ini menciptakan proses pengiriman data yang baik pada hubungan fisik. Jadi data link akan selalu berhubungan dengan alamat fisik (bukan alamat logika), topologi jaringan, akses jaringan, notifikasi error, flow control. Lapisan ini berhubungan dengan frame dan MAC (Media Access Control).
Perbedaan Hub dan Switch :
Sebuah hub membuat satu domain collision yang dibagi pada semua port. Ini berarti bahwa dua komputer yang ditransmisikan pada waktu yang sama akan menyebabkan sebuah collision dan digunakan untuk menunggu bilangan random pada waktu sebelum melakukan transmisi ulang. Sebuah hub juga tidak membuat keputusan untuk diteruskan. Lalu lintas yang ditransmisikan pada setiap port kecuali salah satu yang menerimanya.

Sebuah switch membuat satu domain collision setiap port. Ini berarti bahwa sebuah 24 port switch memiliki 24 collision domains. Keuntungannya bahwa dua komputer pada port yang berjauhan ditransmisikan pada waktu yang sama tidak akan menyebabkan sebuah collision karena secara internal, switch memiliki beberapa path untuk perjalanan data. Sebuah switch juga menjaga sebuah record of MAC addresses yang telah dipelajari dan pada port yang mana dipelajari, dan menggunakan informasi ini untuk membuat keputusan penerusan. Jika switch menerima traffic yang disiapkan untuk sebuah MAC address yang tidak diketahui, menyebabkan “banjir” traffic pada seluruh port.
Manageable Switch adalah bahwa switch dapat kita konfigurasi sesuai dengan kebutuhan network kita agar lebih efesien dan maksimal. Ini dikarena switch manageable memiliki sistem operasi sendiri, layaknya PC kita di rumah. Fungsi Manageable Swicth menggabungkan beberapa segmen atau kelompok LAN. Switch bekerja di layer 2 pada model referensi OSI. Device ini memiliki kemampuan lebih dibanding dengan repeater atau hub.
Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2. Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.
Perbedaan antara manageable switch dan switch sangat sederhana tetapi luas, switch hanya melakukan pekerjaan yang sangat mendasar seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Manageable switch mengikuti seorang administrator untuk menghubungkan pada switch (melalui telnet, console cable, snmp management software, dan lainnya.) dan mengatur option konfirugasi seperti kecepatan port speed dan duplex, keanggotaan VLAN, dan banyak lagi option yang ada di list.

4.Konsep dasar dari IPv4 adalah Connectionless, Best Effort dan Media Independent. Jelaskan keterkaitan dari hubungan ketiga hal tersebut terhadap beban pada jaringan, error correction dan perubahan bentuk data dari satu media ke media yang lainnya.
Connectionless, dalam artian tidak ada sambungan dibuat sebelum mengirim paket data atau dapat diartikan juga data terkirim begitu saja tanpa ada proses pembentukan jalur terlebih dahulu (connection setup).
Contoh komunikasi connectionless adalah mengirim surat kepada seseorang tanpa memberitahukan sebelumnya kepada penerima. Komunikasi data connectionless bekerja pada prinsip yang sama. IP paket akan dikirim tanpa memberitahu akhir host bahwa mereka akan datang.
Protokol berorientasi koneksi, seperti TCP, mengharuskan kontrol data akan dipertukarkan untuk menetapkan sambungan serta bidang tambahan di header PDU. Karena IP adalah connectionless, maka tidak memerlukan awal pertukaran informasi control untuk mendirikan sebuah end-to-end koneksi sebelum paket-paket akan diteruskan, juga tidak membutuhkan bidang tambahan di header PDU untuk mempertahankan hubungan ini. Proses ini akan sangat mengurangi biaya overhead IP.
Best Effort, dalam artian tidak ada overhead digunakan untuk menjamin pengiriman paket. IP hanya akan melakukan pengiriman sekali kirim saja untuk menyampaikan paket-paket kepada hop selanjutnya atau tujuan akhir. Dia tidak bertanggung jawab akan terjadinya perubahan bentuk. Tidak ada garansi apakah packet benar-benar sampai ke tujuannya atau tidak atau tidak ada error correction.

Media Independent, dalam artian beroperasi secara independen dari media membawa data. Media Independent dimaksudkan agar mendukung banyak komputer dan antarmuka jaringan. IP bersifat independen terhadap atribut lapisan fisik, seperti halnya pengabelan, pensinyalan, dan bit rate. Selain itu, IP juga bersifat independen terhadap atribut lapisan data link seperti halnya mekanisme Media Acces control (MAC), pengalamatan MAC, serta ukuran frame terbesar.
Hubungan ketiga hal tersebut terhadap beban pada jaringan, error correction dan perubahan bentuk data dari satu media ke media yang lain yaitu :
Protokol berorientasi koneksi, seperti TCP, mengharuskan kontrol data akan dipertukarkan untuk menetapkan sambungan serta bidang tambahan di header PDU. Karena IP adalah connectionless, maka tidak memerlukan awal pertukaran informasi kontrol untuk mendirikan sebuah end-to-end koneksi sebelum paket-paket akan diteruskan, juga tidak membutuhkan bidang tambahan di header PDU untuk mempertahankan hubungan ini.
Misi Layer 3 adalah untuk mengangkut paket-paket antara host sementara menempatkan sebagai sedikit beban pada jaringan mungkin. Layer 3 adalah tidak berkaitan dengan atau bahkan menyadari jenis komunikasi yang terkandung dalam sebuah paket. Tanggung jawab ini adalah peran dari lapisan atas seperti yang diperlukan. Lapisan atas dapat memutuskan apakah komunikasi antara kebutuhan jasa keandalan dan jika komunikasi ini dapat mentoleransi biaya overhead memerlukan kehandalan. IP sering disebut sebagai protokol yang tidak dapat diandalkan. Dapat diandalkan dalam konteks ini tidak berarti bahwa kadang-kadang IP bekerja dengan baik dan tidak berfungsi dengan baik di saat lain. Juga tidak berarti bahwa hal itu tidak sesuai sebagai protokol komunikasi data. Diandalkan hanya berarti bahwa IP tidak memiliki kemampuan untuk mengelola, dan pulih dari, tdk disampaikan atau paket rusak.
Salah satu ciri utama dari media yang menganggap layer Network: ukuran maksimum PDU bahwa setiap media bisa transportasi. Karakteristik ini disebut sebagai Unit Transmisi Maksimum (MTU). Bagian dari kontrol komunikasi antara Data Link layer dan layer Network adalah pembentukan ukuran maksimum paket. Encapsulating proses data dengan lapisan memungkinkan layanan pada lapisan yang berbeda untuk mengembangkan dan skala tanpa mempengaruhi lapisan lainnya. Ini berarti bahwa segmen lapisan transport mudah dapat dikemas oleh protokol lapisan jaringan yang ada, seperti IPv4 dan IPv6 atau protokol baru yang dapat dikembangkan di masa depan. Router dapat mengimplementasikan Protokol lapisan jaringan yang berbeda untuk beroperasi secara bersamaan melalui jaringan ke dan dari host yang sama atau berbeda. Routing yang dilakukan oleh perangkat perantara ini hanya memperhitungkan isi dari header paket yang merangkum segmen.

5.Salah satu keuntungan dari pembuatan protokol berdasarkan layer model adalah ”perubahan pada satu layer tidak akan memberikan dampak pada layer yang yang lainnya”. Jelaskan jawaban anda dengan mengacu pada layer – layer yang ada di OSI dan konsep PDU (Protokol Data Unit).
Bentuk yang sepotong data yang diperlukan pada setiap lapisan yang disebut Protokol Data Unit (PDU). Selama enkapsulasi, masing-masing menggantikan lapisan merangkum PDU yang diterima dari lapisan di atas sesuai dengan protokol yang digunakan. Pada setiap tahap proses, sebuah PDU memiliki nama yang berbeda untuk mencerminkan penampilan yang baru. Meskipun tidak ada konvensi penamaan universal untuk PDUs, dalam kursus ini, para PDUs diberi nama sesuai dengan protokol TCP / IP suite.
Pada hal hal tertentu, setiap orang yang terlibat dengan Networking selalu mengacu pada referensi Model 7 layer OSI (Open Systems Interconnection. Sebab Model ini menyediakan arsitektur model kerja untuk semua network dan komputasi komunikasi, ini tempat yang bagus buat memulai. Bahkan jika Anda tidak pernah merencanakan tentang cara mengkonfigurasi jaringan anda sendiri, memahami dan mendalami model ini adalah hal yang paling penting untuk memahami bagaimana itu bekerja.
Model OSI 7 layer menggambarkan fungsi fungsi komputer untuk berkomunikasi dengan tiap tiap komputer lainnya. ISO (The International for Standardization) mempublikasikan model ini tahun 1984 untuk menggambarkan pendekatan berlapis untuk layanan jaringan yang menggunakan referensi seperangkat protokol yang disebut OSI. Dasar penjelasannya adalah bahwa masing-masing dari tujuh lapisan memiliki fungsi khusus tertentu, dan setiap lapisan perlu tahu bagaimana berkomunikasi dengan hanya lapisan langsung di atas dan di bawahnya.
Kelebihan dari pendekatan OSI ini mungkin tidak terlalu jelas. Tapi konsep sederhana ini memiliki lapisan yang hanya mengerti mereka yang berdekatan dengan diri mereka sendiri memungkinkan sistem komunikasi menjadi mudah diadaptasi dan dimodifikasi seperti teknologi berevolusi. Misalnya, sebagai teknologi baru diperkenalkan dalam lapisan yang lebih rendah, seperti layer 1, lapisan atas tidak selalu perlu diubah Sebaliknya, adaptasi di Layer 2 memungkinkan lapisan di atas untuk menggunakan teknologi baru secara transparan.

1 komentar: