Rabu, 10 November 2010

Hubungan antara Standarisasi OSI dan Karakteristik Network Arsitektur pada Protokol Komunikasi Data : System Network Architecture (SNA) IBM (Bagian 3)

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Perbandingan OSI dengan TCP/IP
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam membangun suatu jaringan adalah mengenai jenis arsitektur jaringan yang akan dibangun. Saat ini ada 2 buah jenis arsitektur yang digunakan dalam pembangunan suatu jaringan komputer yaitu model OSI layer dan TCP/IP layer. Ada beberapa hal yang akan dibahas mengenai arsitektur jaringan yaitu:
1. Layering
Format yang digunakan dalam arsitektur jaringan yaitu dengan layering. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah kompleksitas yang ada pada jaringan komputer (membangun, implementasi). Layering mempermudah kompleksitas karena detil kompleksitas di layer bawah akan disembunyikan dari layer di atasnya. Ada perbedaan jumlah layer pada arsitektur OSI dan TCP/IP, pada OSI dibagi menjadi 7 layer sedangkan pada TCP/IP dibagi menjadi 4 layer (ada juga yang membagi menjadi 5 layer). Berikut ini adalah ilustrasi gambarnya:
OSI Layer TCP/IP Layer
Selain memberikan keuntungan, layering juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu:
a. Adanya duplikasi penanganan error (layer 2 dan 4 OSI)
b. Strict adherence mengurangi performansi, karena layer atas harus melalui layer bawah terlebih dahulu
c. Bisa terjadi informasi yang sama pada layer.
2. Protocol
Protocol adalah implementasi dari sebuah layer berupa aturan untuk berinteraksi. Aturan yang ada berupa aturan yang dimengerti oleh masing-masing layer sesuai ketentuan yang dibuat. Permisalannya adalah bahasa Inggris. Bahasa Inggris digunakan oleh semua negara di dunia untuk berinteraksi satu sama lain agar tebentuknya komunikasi yang dimengerti kedua belah pihak. Begitu pula yang terjadi pada jaringan, harus ada sebuah aturan yang mengatur komunikasi antara layer.
Perbedaan Jaringan OSI dan TCP
OSI (Open System Interconnection)
Model OSI (Open System Interconection) diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer (Day dan Zimmerman, 1983). Model ini disebut ISO OSI Referensi Model karena model itu ditujukan bagi pengoneksian Open system. Open system dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk ringkasnya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI saja. Model OSI memiliki 7 layer.
Prinsip - prinsip yang digunakan bagi ke 7 layer tersebut adalah:
1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda
2. Setiap layer harus memiliki fungsi - fungsi tertentu
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protokol internasional
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewat interface
5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin, sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai
OSI bukan merupakan suatu arsitektur jaringan, karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya dan model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi OSI juga telah membuat standard untuk semua layer, walaupun standard- standard ini bukan merupakan model referensi itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standard internasional yang terpisah.

TCP (Tranmision Control Protocol)

Tujuan utama model Referensi TCP/IP adalah mengusahakan agar jaringa-jaringan yang telah ada mampu mempertahankan diri dari hilanya hardware-hardware subnet, dimana percakapan yang ada tidak terputus. Hal ini timbul akibat dari kekhawatiran Dod bahwa Host, router dan gateway internet yang sangat berharga itu akan tidak terpakai lagi. Dengan kata lain Dod mengharapkan koneksi tetap utuh selama mesin sumber dan mesin yang dituju tetap berfungsi, sekalipun sebagian mesin dan jalur transmisi yang terhubung menyulitkan operasi-operasi.

Internet Layer
Semua persayaratan ini memaksa untuk memilih jaringan packet switchin yang didasarkan pada sebuah connectionless internetwork layer. Layer ini disebut internet layer. Merupakn simpul yang menggenggam semua bentuk aritektur secara bersama-sama. Tugas internet layer adalah: mengijinkan host mengirimkan paket-paket ke network dan memungkinkan paket-paket itu berjalan sendiri-sendiri ke tempat tujuannya (yang kemungkinan besar berada pada jaringan lain).

Transport Layer
Layer yang berada di atas internet layer pada Model Referensi TCP/IP sekarang biasa disebut dengan transport layer. Layer ini dirancang untuk memungkinkan peer entity - peer entity pada host sumber dan hsot tujuan untuk melakukan percakapan. Sama halnya dengan layer transport pada OSI. Telah ditentuka dua untuk protokol end-to end yaitu:
• TCP ( Transmision Control Protocol) yang merupakan protokol reliable connection-oriented yang mengijinkan sebuah aliran byte data yang berasal darai sebuah mesin untuk dikirim tanpa error ke sebuah mesin yang ada di internet. TCP memecah-mecah aliran byte data menjadi pesan-pesan diskret dan meneruskannya ke internet layer. Pada mesin tujuan, proses TCP penerima merakit kembali pesan-pesan yang diterima menjadi output. TCP juga menangani pengendalian aliran untuk memastikan bahwa pengiriman yang cepat akan membanjiri pesan-pesan yang diterima oleh penerima lambat.
• UDP (User Datagram Protocol) merupakan yang tidak reliable dan connectionless bagi aplikasi-aplikasi yang tidak memerlukan pengurutan TCP atau pengendalian aliran dan bagi aplikasi-aplikasi yang akan melayani dirinya sendiri. UDP juga digunakan secara meluas pada query dan client/server jenis request reply, dimana pengiriman cepat lebih diutamakan daripada pengiriman yang akurat. Contoh pengirman percakapan atau Video.
Application Layer
Model TCP/IP tidak memiliki session layer dan presentation layer. Sebab kedua layer tersebut dirasakana tidak diperlukan. Layer ini berisi protokol - protokol : Terminal Virtual (Telnet), File Transfer (FTP), Surat Elektronik. HOST to NETWORK LAYER Model TCP/IP hanya menyatakan bahwa Host harus terhubung ke jaringan dengan menggunakan protokol, sehingga host dapat mengirim paket IP melalui layer ini.

Perbandingan antara Model Referensi OSI dan TCP/IP, kedua model tersebut mempunyai banyak persamaan keduanya didasarkan pada konsep tumpukan (stack) protokol-protokol independen misalnya :
• Keduanya mempunyai layer-layer bersusun
• Terdapat transport layer
• Layer-layer yang ada di atas transport layer merupakan pengguna-pengguna yang berorientasi aplikasi layanan transport.
Perbedaannya:
• OSI memiliki 7 layer sedangkan TCP/IP hanya 4 layer
• OSI komunikasi menunjang komunikasi COC pada network layer, dan hanya CO yang ada pada Transport layer, sedangkan pada TCP/IP hanya memiliki satu mode dalam network layer (Connectionless)
• Layer ini menangani informasi tentang format data untuk komunikasi pada jaringan. Hal ini dapat terjadi dengan mengonversi data ke dalam format generik yang dimengerti oleh kedua belah pihak.
• Tidak ada dalam model TCP/IP
• Pada TCP/IP, fungsi ini disediakan oleh Layer Application.
• TCP/IP menggabungkan layer application, presentation dan session dari OSI model ke dalam layer application.
• TCP/IP menggabungkan layer data link dan physical dari OSI model ke dalam layer network access.




Fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
a. Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb.TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
b. Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dan sebagainya.
c. Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
- Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
- Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
d. Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
- Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
- Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti
Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.
e. Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.

3.2. Perbandingan OSI dengan SNA

Selain model OSI terdapat beberapa arsitektur jaringan lain yang telah ada sebelumnya dan telah banyak dipakai. Arsitektur jaringan ini umumnya merupakan arsitektur yang berkaitan erat dengan produk pabrikan tertentu. Salah satu arsitektur jaringan yang cukup berpengaruh dan telah banyak dipakai ialah SNA (Systems Network Architecture) yang merupakan arsitektur jaringan sistem komputer IBM.



Gambar OSI dan SNA

Dalam usaha membuat jaringan transparan bagi pemakai jasa, SNA menyediakan segala fungsi kendali dan fungsi pengelolaan. Fungsi ini dipecah-pecah menjadi beberapa layer. Tiap layer mempunyai tugas layanannya sendiri-sendiri. SNA juga mempunyai 7 layer yang utama yaitu:
1. Transaction Services
2. Presentation Services
3. Data Flow Control
4. Transmission Control
5. Path Control
6. Data Link Control
7. Physical Control



Physical Control:
Mirip dengan Physical Layer dari OSI yaitu memberikan ketentuan tentang sambungan fisik. SNA memberikan ketentuan interface serial dan paralel. Paralel digunakan untuk sambungan dengan kecepatan tinggi seperti antara main frame dengan Front End Processor.

Data Link Control:
Sebanding dengan Data Link Layer pada OSI yaitu memungkinkan penyaluran data secara andal melalui saluran fisik. Tugas utama mendeteksi dan memperbaiki kesalahan transmisi yang terjadi. Untuk hubungan serial protokol yang ditentukan ialah SDLC, sedangkan hubungan paralel dengan kecepatan tinggi ialah Data Channel Protocol S/370.

Path Control:
Fungsi utamanya ialah melakukan routing dan kendali aliran. Bertanggung jawab untuk membentuk sebuah kanal logik (logical channel) antara sumber dan penerima yang masing-masing diacu sebagai NAU (Network Adressable Unit) yaitu besaran tingkat aplikasi yang dapat dipanggil dan mampu melakukan tukar menukar data dengan besaran lain.

Transmission Control:
Mirip dengan layer 4 dari model OSI. Layer ini bertanggung jawab dalam membuat, menjaga dan menghentikan session SNA dengan mengikuti status dari session yang berjalan. Layer ini juga mengendalikan aliran data yang membentuk sebuah message yang dikirim agar diterima dengan urutan yang benar. Sebuah session setara dengan sebuah transport connection dari OSI. Layer ini dapat membentuk sebuah session sebagai tanggapan atas permintaan dari layer yang lebih tinggi, proses aplikasi atau untuk keperluan kendalinya sendiri. Transmission control tidak hanya mengalihkan sebuah pesan dalam menanggapi permintaan layer kendali transfer tapi juga langsung dari end user. Semua pesan yang dialihkan melewati jaringan membawa informasi kendali protokol yang dibangkitkan oleh connection point manager dari transmission control layer. Informasi kendali protokol digunakan untuk:
 Menentukan alamat yang dituju (dalam layer atau LU,layer lain)
 Menerapkan kendali aliran dan kendali lain pada LU yang dipertukarkan antar 2 LU.

Data Flow control:
Mirip dengan layer 5 dari OSI. Terlihat di sini bahwa manajemen session pada SNA terbagi dalam 2 layer yaitu Transmission Control yang berorientasi pada transmisi dan Data Flow Control yang berorientasi pada pemakai akhir. Layer ini bertanggung jawab dalam memberikan layanan yang berkaitan dengan session yang diperlukan oleh proses, terminal dan user.

Presentation Service:
Layer ini tadinya dipandang sebagai bagian suatu layer yang disebut FM (Function Management) layer. FM adalah himpunan fungsi dan layanan yang disediakan bagi pemakai akhir. FM sekarang dipecah menjadi 2 layer yaitu Presentation Services dan Transaction Services.

Transaction Services:
Menyediakan manajemen jaringan (network management services) dengan fungsi-fungsi seperti :
 Layanan Konfigurasi
memungkinkan seorang operator memulai atau melakukan konfigurasi kembali jaringan
 Layanan Operator Jaringan
mendapatkan informasi statistik jaringan, komunikasi antara pemakai dan proses ke operator jaringan.
 Layanan Session
mendukung pengaktifan sebuah session atas nama pemakai akhir dan aplikasi. Ini merupakan interface antara user ke tranmission control
 Layanan Perawatan dan Pengelolaan
menyediakan fasilitas pengujian jaringan dan membantu dalam melokalisasi gangguan

Kalau SNA dibandingkan dengan OSI maka terlihat bahwa Function Management layer sama dengan kombinasi sebagian Appplication layer dan seluruh Presentation layer, Data Flow Control analog dengan Session layer dan Transmission Control analog dengan Transport layer.

OSI (Open Standards Interconnect) Reference Model memberikan dasar bagi protokol berbasis IP. Sementara dapat ditarik kesejajaran antara arsitektur SNA dan bahwa dari OSI's Reference Model, tujuan OSI adalah untuk kesalingterkaitan (menghubungkan produk dan sistem dari vendor yang berbeda) antara jaringan IBM. Setiap kali desainer langsung, TCP / IP desainer pergi meninggalkan. Tapi hasilnya, bukannya dua protokol jaringan yang tidak kompatibel, mereka ternyata sangat gratis yang mengatakan bahwa, ada kesamaan yang kuat antara model OSI dan SNA terutama dalam "layering" struktur mereka. Dengan cara ini SNA dapat dilihat sebagai telah dipengaruhi model OSI. Contoh pengaruh ini dapat dilihat pada Data Link Layer. Dalam desain itu sendiri dari High Level Data Link Control (HDLC), warisan OSI dan diadopsi dalam ukuran besar fitur IBM Synchronous Data Link Control (SDLC).

Rute jaringan IP data paket individu. Jaringan mengirim setiap paket berdasarkan nomor alamat yang mengidentifikasi komputer tujuan. Jaringan tidak memiliki pandangan seorang "sesi". Ketika kita menelusuri halaman web rute dokumen melalui jaringan ke komputer Anda, potongan-potongan yang berbeda akhirnya dapat dialihkan melalui berbagai kota. TCP bertanggung jawab atas potongan reassembling setelah mereka telah diterima.
Sebaliknya, dalam jaringan SNA, klien dan server tidak dapat bertukar pesan kecuali mereka mendirikan sebuah sesi pertama. Sub area dalam sebuah jaringan, program VTAM mainframe terlibat dalam menciptakan setiap sesi. Selain itu, ada blok kontrol menggambarkan sesi dalam NCP yang pembicaraan klien dan NCP server yang berbicara. Intermediate NCPs tidak mempunyai kendali blok untuk sesi. Dalam APPN SNA, ada kendali blok untuk sesi di semua node perantara melalui mana pesan berlalu.

Setiap desain memiliki kelebihan dan keterbatasan. IP desain (tanpa sesi tetap) bekerja dengan baik di jaringan eksperimental dibuat dari suku cadang dan laboratorium komputer. Ini juga bekerja dengan baik bagi para sponsor (Departemen Pertahanan, anak-anak yang membangun "internet asli" disebut DARPAnet) ketika komponen jaringan sedang diledakkan oleh tembakan musuh. Sebagai gantinya, kesalahan dalam jaringan IP sering tidak dilaporkan dan tidak dikoreksi, karena peralatan antara rute kembali pesan berikutnya melalui jalan yang berbeda. TCP / IP ini dirancang untuk bersikap santai tentang kesalahan dan untuk hanya membuang pesan terkirim. SNA desain yang bekerja dengan baik untuk membangun jaringan komersial yang dapat diandalkan dari berdedikasi, perangkat yang dikelola terpusat. Namun, SNA secara teknis terlatih membutuhkan staf pusat siap dan mampu merespon masalah-masalah seperti yang dilaporkan oleh peralatan jaringan.

Mainframe-subarea dikelola jaringan ini awalnya dirancang sehingga setiap terminal, printer, atau program aplikasi yang dikonfigurasi dengan nama di mainframe sebelum dapat menggunakan jaringan. This worked when 3270 terminals were installed by professional staff and were cabled back to centrally managed control units. Hal ini berhasil ketika terminal itu 3.270 diinstal oleh staf profesional dan mengirim telegram kembali ke unit kontrol dikelola secara terpusat. Saat ini, ketika pengguna biasa membeli PC dan terhubung melalui LAN, konfigurasi pusat ini telah menjadi berat. Salah satu solusinya adalah untuk menciptakan sebuah "kolam" dari nama-nama perangkat boneka dikelola oleh sebuah komputer gateway. Kemudian PC kekuatan dan meminjam sebuah nama yang tidak terpakai dari kolam. Rilis terbaru VTAM memungkinkan untuk mendefinisikan suatu "prototipe" PC dan secara dinamis menambahkan nama baru ke konfigurasi saat prototipe perangkat yang cocok muncul di jaringan.

TCP / IP adalah protokol yang cukup sederhana. Kode sumber untuk program secara luas tersedia. SNA adalah kompleks menakjubkan, dan hanya IBM memiliki program set lengkap (yaitu kode sumber). Itu dibangun ke AS/400 dan produk-produk penting lainnya seperti Communications Manager untuk OS / 2, SNA Services for AIX dan SNA Server untuk Windows NT.

Di bawah Komunikasi IBM Blueprint, SNA menjadi salah satu dari beberapa dipertukarkan "transportasi" pilihan. Ini adalah rekan dari TCP / IP. Blueprint sedang digulung dalam produk membawa "Anynet" title. Hal ini memungkinkan untuk menjalankan program CPIC melalui TCP / IP, atau program yang ditulis untuk menggunakan UNIX "soket" antarmuka dapat berjalan melalui jaringan SNA. Terlihat kontras yang jelas antara dua jenis jaringan berarti bahwa pengguna biasanya mendikte persyaratan jaringan yang digunakan.

Mengirim SNA melalui TCP / IP
Lalu lintas SNA dapat menjalankan lebih dari frame relay - RFC 1490 mendefinisikan cara FRADs (perangkat akses frame relay) dan router dapat mengirim SNA datagrams di antara frame relay header. Satu-satunya masalah dengan semua perkembangan ini adalah bahwa, kadang-kadang, anda dapat berakhir dengan terburuk dari kedua dunia, yaitu masalah SNA non-routability (kehilangan SNA bit dan tidak ada re-routing dinamis), sedangkan alamat IP mungkin saja memutuskan bahwa klien Anda transaksi tunai-titik permintaan terlalu banyak repot-repot untuk menyelesaikannya.
Pada April 1998, berganti nama IBM SNA VTAM ke Layanan (yang sekarang berjalan melalui eNetwork Communications Server).


No. Application Layer Deskripsi
7 7 Transaksi Akses jaringan untuk aplikasi: Document Interchange Architecture; SNADS "asynchronous jasa distribusi."
6 6 Presentasi Format data; koordinasi berbagi sumber daya.
5 5 Data Flow Control Sinkronisasi data flow; pos pemeriksaan restart; chaining kelompok data ke pesan panjang.
4 4 Transmission Control Pesan bolak-balik dan sequencing; enkripsi.
3 3 Path Control Routing dan kontrol lalu lintas jaringan.
2 2 Data Link Control Node-ke-node integritas; SDLC.
1 1 Fisik Elektrik dan mekanik; misalnya modem dan DSUs.
Gambar. SNA "Layered"














BAB IV
PENUTUP


4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan SNA dapat disimpulkan bahwa:
a. SNA merupakan protokol komunikasi data yang logis, struktur berlapis-lapis, format, protokol, dan urutan operasional yang digunakan untuk transmisi unit informasi melalui jaringan dan juga mengontrol konfirugasi serta operasi jaringan.
b. SNA memiliki keunggulan dalam lokalisasi masalah di jaringan telekomunikasi lebih mudah karena jumlah yang relatif kecil perangkat lunak komunikasi benar-benar ditangani dengan link.
c. Perbandingan model referensi OSI dengan SNA terlihat bahwa :
- Function Management layer = Kombinasi sebagian Appplication layer dan seluruh Presentation layer
- Data Flow Control analog = Session layer
- Transmission Control analog = Transport layer
d. Perbandingan TCP/IP dengan SNA yaitu :
- TCP/IP mudah didapat karena merupakan protokol standar, SNA merupakan protokol khusus keluaran IBM
- TCP/IP walaupun standar namun bukanlah yang terbaik, sedangkan SNA protokol yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan

4.2 Saran
Terbatasnya panduan/referensi tentang SNA yang berasal dari berbagai sumber seperti buku, internet, dan lain-lain, menyebabkan penulis kesulitan dalam penyusunan paper ini. Untuk itu diperlukan waktu yang lebih lama lagi untuk mengerti protokol tersebut dan mempraktekannya dalam sistem jaringan komputer.
DAFTAR PUSTAKA

[SNA] “System Network Architecture”,http://en.wikipedia.org/wiki/
System_Network_Architecture

Protokol TCP/IP, Diktat Kuliah Komunikasi Data, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Sujoko Sumaryono, Arsitektur Jaringan Komputer, 2005

http://www-2000.ibm.com/software/network/commserver/library/publications/ csaix_60/dysl1m47.htm

http://docs.hp.com/en/30294-90008/30294-90008.pdf

http://www.telkom.co.id

http://www.iq-network.net

http://she-luchu.blogspot.com

http://astuti89.net76.net/index.php?news&nid=1

1 komentar: