Kamis, 11 November 2010

Perjalanan ke Singapore dan Beijing (bagian 2)



Hurray...akhirnya saya sempat cerita kembali tentang perjalanan fantastik ini. Pada bagian 1 (file di folder Oktober 2010), terakhir dibahas mengenai kehebatan Changi Airport dan jalan-jalan sore di Orchard Road. Saking hebatnya, malah banyak orang Indonesia yang bekerja dan wisata di sana. Memang kalau digambarkan Orchard Road seperti surga belanja terutama untuk kaum hawa, disepanjang jalan banyak ditawarkan diskon besar-besaran untuk berbagai produk. Kebetulan saat itu sedang diadakan Pekan Belanja di Singapore sehingga pusat pembelanjaan banyak yang menggelar diskon.



Hari Kedua (Senin, 21 Juni 2010)
Waktu sudah menunjukkan pukul 00.30 waktu singapore, saatnya check in SQ-800 dan agak terkejut juga karena pesawatnya tidak sebesar pesawat Jakarta - Singapore. Duduk di dekat jendela amat menyenangkan, apalagi sebelum take off diberikan selimut, ear phone, kaos kaki, hot towel and candy. Setelah 1 jam terbang, kami diberikan snack padahal sudah lelah sekali dan terlelap tidur. Sekali lagi, pesawat kami mengalami guncangan hebat bertubi-tubi ke atas dan ke bawah di daerah perbatasan Vietnam dengan China (sekitar daerah Yunnan sedang musim hujan lebat dan banjir besar). Memasuki wilayah China bagian selatan (Guizhou) waktu menunjukkan pukul 04.00 waktu China yang sama dengan waktu Singapore (maju 1 jam dibanding WIB), kami diberikan makan pagi. Menu Fried fries, Ommelet and Chicken cukup mengganjal perut kami ditambah dengan puding, juice, dan china tea. Setelah memasuki daerah Shanghai barulah terlihat sang mentari yang bersinar (maklum di China sedang musim panas/summer) sehingga jam 5 pagi sudah terang dan maghrib jam 9 malam.



Akhirnya jam 7 pagi, kami mendarat di Peking International Airport. Wow it's great airport dan kami harus menaiki train untuk menuju baggage claim. Train datang setiap 5 menit dan tidak kalah dengan sky train Changi Airport. Cukup jauh perjalanan menuju pengambilan bagasi, sehingga tidak perlu antri menunggu bagasi keluar dari roll on. Hanya 1 bagasi yang tidak ditemukan, namun penanganan petugas yang cepat tanggap sehingga dapat kami terima dalam waktu singkat di pos pengambilan bagasi.



Tidak berbelit-belit di pos pemeriksaan imigrasi karena kami berpaspor biru, kecuali salah satu dari kami yang dicurigai seperti orang china. Ternyata kami sudah dijemput oleh staf KBRI Beijing (thank you Mr. Prasch) dengan mobil Mercy Van. Kami diajak berkeliling kota oleh Mr. Hu, jalan tol yang sudah lebar dan banyak saja masih mengalami macet. Pertama yang kami kunjungi olympic games 2008 stadion (nest stadion) karena bentuknya seperti sarang burung. Kalau malam akan terlihat lebih indah dengan lampu-lampu aksesorisnya.



Setelah itu kami menuju lapangan Tiannamen, sekilas terlihat ramai dan aman karena penjagaan serta pemeriksaan yang ketat. Tetapi dibalik itu semua sering terjadi aksi bunuh diri para aktivis demokrasi yang dimaksudkan untuk menarik perhatian dunia terhadap kebebasan HAM di China.



Saat makan siang tiba, kami diajak ke restoran muslim yang terkenal dengan berbagai masakan arab bercita rasa China. Waktu sudah siang, kami mencari hotel yang sudah dibooking dari Jakarta, namanya The orange Jingsong East Bridge. Hotel yang mempunyai jaringan internasional dengan konsep minimalis dan bergaya muda. Untuk harga cukup lumayanlah, per kamar 200 Yuan (sekitar Rp.300 ribu). Letaknya strategis di Nanmofang Road, di pinggir jalan protokol, dekat halte bus, samping Mc Donald 24 jam dan Minimarket. Saking nyamannya, kami langsung tertidur lelap setelah lelah jalan-jalan di Singapore dan kurang tidur di pesawat.....zzzzzzzzz.......
Sore jam 6 waktu Beijing, kami mencoba mencari logistik untuk di hotel sambil makan malam. ternyata waktu siang lebih panjang 3 jam dibanding di Jakarta, karena maghrib jam 9 malam, isya jam 11 malam dan shubuh jam 3 pagi (waktu malam lebih sebentar). Cukup sulit untuk kami menyesuaikan waktu sholat. Pertama kami belanja ke Carrefour di Xidawang Lu Road yang jaraknya sekitar 2 km. Kami mencari makanan yang unik di China, tetapi karena meragukan kehalalannya, akhirnya beli buah-buahan dan soft drink. Kebetulan sedang musim Cherri, Lechy, dll.



Makan malam hari pertama di Beijing, karena belum tahu tempat yang halal, akhirnya kami pilih KFC hehehe. Agak lain rasanya selain ukurannya lebih kecil dibanding KFC Indonesia. Untuk harga ? sama saja tidak berbeda jauh...



Malam ini tidak banyak kegiatan, selain ada Live FIFA World Cup, besok pagi kami harus menuju venue conference. Good nite All, kita sambung lagi nanti yah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar