Rabu, 10 November 2010

Hubungan antara Standarisasi OSI dan Karakteristik Network Arsitektur pada Protokol Komunikasi Data : System Network Architecture (SNA) IBM (Bagian 2)

BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Konsep Dasar, Sejarah dan Jenis Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.
Di tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
Sejarah jaringan komputer global (dunia), dimulai pada tahun 1969, ketika Departemen Pertahan Amerika, membentuk Defense Advance Research Projects Agency ( DARPA ) yang bertujuan mengadakan riset mengenai ‘cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini kemudian dikenal dengan nama ARPANET ( Advance Research projects Agency Network ). pada tahun 1970, lebih dari 10 komputer telah berhasil dihubungkan ( satu dengan yang lain ), saling berkomunikasi, dan membentuk sebuah jaringan. pada atahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk riset ARPANET.
Program e-mail tersebut begitu mudah dan lansung populer saat itu. pada tahun yang sama, icon [@] diperkenalkan sebagai lambang yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer yang diberi nama ARPANET mulai dikembangkan meluas sampai luar Amerika Serikat. komputer di University College di London merupakan komputer diluar Amerika yang menjadi anggota jaringan ARPANET. pada tahu yang sama pula, dua orang ahli komputer Vinton Cerf dan Bob Khan mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network. ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Sussex University.
Hari bersejarah berikutnya terjadi pada tanggal 26 Maret 1976. ketika itu, ratu Inggris berhasil mengirimkan sebuah e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. setahun kemudian, lebih dari 100 komputer telah bergabung dalam system ARPANET dan membentuk sebuah jaringan atau Network.
Pada tahun 1979, Tom Truscott, Jim Ellis, dan Steve Bellovin menciptakan Newsgroups pertama yang diberi nama USENET ( User Network ). pada tahun 1981, France Telecommenciptakan sebuah gebrakan baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama dunia (orang dapat saling menelepon sambil berinteraksi denagan Video link). Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah komisi Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini. sementara itu, didaratan Eropa muncul sebuah jaringan tandingan yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia. Jaringan eunet ini menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat jaringan komputer yang sudah ada, pada tahun 1984 diperkenalkan system dengan nama DOMAIN yang lebih dikenal dengan Domain Name System (DNS). dengan system DNS, komputer yang tersambung dengan jaringan melebihi 1.000 komputer. pada tahun 1987 diperkirakan komputer yang tersambung ke jaringan tersebut melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 komputer lebih. Tahun 1988, Jarkko Oikarinen berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting). Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat. tak kurang dari 100.000 komputer membentuk sebuah jaringan.pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah programe editor dan browser yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan. programe inilah yang disebut WWW atau World Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui lebih dari stau juta komputer. pada tahun yang sama muncul satu istilah yang beken, yaitu Surfing (Menjelajah). Pada tahun 1994, situs-situs Dunia mulai tumbuh dengan subur (setidaknya, saat itu terdapat 3.000 alamat halaman) dan bentuk pertama kalinya Virtual Shopping atau e-retail muncul diberbagai situs. Dunia langsung berubah dengan diluncurkannya perusahaan Search Engine Pertama, yaitu Yahoo!. yang dibangun oleh David Filo dan Jerry yang pada bulan April 1994. Netscape Navigator 1.0. diluncurkan dipenghujung tahun 1994.

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
LAN merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
WAN jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 (empat) yaitu:
1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
a. Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server
b. Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.
2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:
a. Jaringan LAN
Merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.
b. Jaringan MAN
Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.
c. Jaringan WAN
Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT. Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.
3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.
a. Jaringan Client-Server
Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.
b. Jaringan Peer-to-peer
Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.
4. Berdasarkan media transmisi data
a. Jaringan Berkabel (Wired Network)
Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
b. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan

Keuntungan jaringan komputer yakni :
a. Lebih efisien dalam mengelola sumberdaya
b. Menjaga informasi tetap reliable dan up-to-date
c. Mempercepat data sharing
d. Memungkinkan workgroups berkomunikasi lebih efisien
e. Membantu perusahaan melayani client lebih efisien dan cepat
f. Mampu mengembangkan kapabilitas layanan sesuai dengan perkembangan bisnisnya.

2.2. Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
1. Topologi BUS

Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:
Keuntungan: Kerugian:
- Hemat kabel - Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
- Layout kabel sederhana - Kepadatan lalu lintas
- Mudah dikembangkan - Bila satu client rusak, jaringan tidak berfungsi.
- Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2. Topologi TokenRING

Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap
informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:
Keuntungan: Kerugian:
- Hemat kabel - Peka kesalahan
- Pengembangan jaringan lebih kaku

3. Topologi STAR

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:
Keuntungan:
- Paling fleksibel
- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
- Kontrol terpusat
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
- Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian:
- Boros kabel
- Perlu penanganan khusus
- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

4. Topologi Peer-to-peer Network
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.
Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.

2.3. Model Referensi OSI dan Standarisasi

Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.



Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam Tabel ....
Tabel .... Hubungan referensi model OSI dengan protocol internet
MODEL OSI TCP/IP PROTOKOL TCP/IP
NO. LAPISAN NAMA PROTOKOL KEGUNAAN
7 Aplikasi Aplikasi DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
DNS (Domain Name Server) Data base nama domain mesin dan nomer IP
FTP (File Transfer Protocol) Protokol untuk transfer file
HTTP (HyperText Transfer Protocol) Protokol untuk transfer file HTML dan Web
MIME (Multipurpose Internet Mail Extention) Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
NNTP (Networ News Transfer Protocol) Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
POP (Post Office Protocol) Protokol untuk mengambil mail dari server
SMB (Server Message Block) Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
6 Presentasi SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) Protokol untuk pertukaran mail
SNMP (Simple Network Management Protocol) Protokol untuk manejemen jaringan
Telnet Protokol untuk akses dari jarak jauh
TFTP (Trivial FTP) Protokol untuk transfer file
5 Sessi NETBIOS (Network Basic Input Output System) BIOS jaringan standar
RPC (Remote Procedure Call) Prosedur pemanggilan jarak jauh
SOCKET Input Output untuk network jenis BSD-UNIX
4 Transport Transport TCP (Transmission Control Protocol) Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented)
UDP (User Datagram Protocol) Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)
3 Network Internet IP (Internet Protocol) Protokol untuk menetapkan routing
RIP (Routing Information Protocol) Protokol untuk memilih routing
ARP (Address Resolution Protocol) Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
RARP (Reverse ARP) Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
2 Datalink LLC Network Interface PPP (Point to Point Protocol) Protokol untuk point ke point
SLIP (Serial Line Internet Protocol) Protokol dengan menggunakan sambungan serial
MAC Ethernet, FDDI, ISDN, ATM
1 Fisik

Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera pada Tabel ...
Tabel ... Badan pekerja di IEEE
WORKING GROUP BENTUK KEGIATAN
IEEE802.1 Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk
MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control)
IEEE802.2 Standarisasi lapisan LLC
IEEE802.3 Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT, dll.)
IEEE802.4 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus
IEEE802.5 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring
IEEE802.6 Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed
Queue Dual Bus.)
IEEE802.7 Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN
IEEE802.8 Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.)
IEEE802.9 Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS (Integrated Services ) LAN
IEEE802.10 Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN Security.)
IEEE802.11 Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3
IEEE802.12 Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN
IEEE802.14 Standarisasi masalah protocol CATV

Model OSI
Pada awalnya, ketika jaringan komputer baru muncul, kebanyakan komputer hanya dapat berkomunikasi dengan komputer yang dibuat oleh perusahaan yang sama. Selain itu banyaknya proses yang terjadi dalam pengiriman informasi memerlukan suatu keseragaman diantara perusahaan pembuat peralatan jaringan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengertian, penggunaan dan desain pengolahan data.
Oleh karena itu, pada tahun 1977, International Organization for Standardization (ISO) mengeluarkan suatu model referensi Open System Interconnection (OSI) sebagai solusi untuk mengatasi masalah kompatibilitas. Model referensi OSI tidak membahas secara detail cara kerja dari lapisan OSI tersebut, melainkan hanya memberikan suatu konsep proses yang terjadi dan berbagai protokol yang dapat dipakai di masing-masing lapisan. Dikatakan sebagai model referensi karena OSI bukanlah suatu model fisik, melainkan sebuah panduan bagi pembuat aplikasi agar dapat membuat dan mengimplementasikan aplikasi yang bisa berjalan di jaringan.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
a. Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
b. Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
c. Pertumbuhan Internet dan protokol TC/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TC/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
Manfaat Model OSI:
a. Menurunkan Kompleksitas (1 masalah besar menjadi 7 masalah kecil)
b. Standarisasi teknologi (kompatibilitas dan integrasi)
c. Memungkinkan rekayasa secara modular berdasarkan fungsi layer tertentu saja
d. Menjaga interoperabilitas (keselarasan fungsi masing-masing lapis jaringan)
e. Mempercepat pertumbuhan
f. Memudahkan pembelajaran
Referensi Model OSI
OSI terdiri dari 7 lapisan yang terbagi menjadi 2 group. Tiga layer teratas menjelaskan bagaimana aplikasi berkomunikasi dengan aplikasi yang lain dan bagaimana berkomunikasi dengan user. Empat layer di bawahnya menjelaskan bagaimana data dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain. Ketujuh layer tersebut yaitu: Application, Presentation, Session, Transport, Network, Datalink, Physical.

Application
Layer Application merupakan tempat dimana user atau pengguna berinteraksi dengan komputer. Layer ini sebenarnya hanya berperan ketika user membutuhkan akses ke network. Sebagai contoh, kita dapat mengakses web browser tanpa adanya kartu jaringan atau komponen jaringan yang lain. Tetapi keadaan menjadi kacau ketika kita mengakses file HTML dengan menggunakan HTTP karena browser harus memberikan respon terhadap permintaan dengan mengakses layer Application. Dengan kata lain, browser tidaklah berada di layer Application, tapi berfungsi sebagai interface dengan protokol layer Application ketika browser membutuhkan sumber daya remote. Selain itu layer Application bertanggung jawab terhadap keberadaan sumber komunikasi yang dituju serta menentukan apakah sumber daya komunikasi yang dituju tersedia. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Contoh: www (IE, Mozilla, Opera), e-mail gateway (SMTP, X.400), electronic data interchange (EDI), utility navigasi internet (Google, Yahoo!).
Presentation
Layer ini menyajikan data ke layer Application dan bertanggung jawab pada penerjemahan data dan format kode (program). Layer ini pada dasarnya adalah sebagai penerjemah dan melakukan fungsi pengkodean dan konversi. Layer Presentation memastikan agar data yang berasal dari layer Application di satu komputer dapat dibaca oleh layer Application di komputer yang lain. Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software). Contoh: PICT, TIFF, JPEG, MIDI, MPEG, QuickTime, RTF.
Session
Layer ini berfungsi untuk menciptakan, mengatur, dan mengakhiri sebuah sesi antara 2 buah host yang berhubungan. Layer Session melakukan koordinasi komunikasi antar sistem dan menawarkan tiga mode berikut: simplex, half-duplex dan full-duplex. Layer Session pada dasarnya menjaga terpisahnya data dari aplikasi yang satu dengan data dari aplikasi yang lain. Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Contoh: Network File System (NFS), Remote Procedure Call (RPC), X Window, AppleTalk Session Protocol (ASP), NetBEUI.
Transport
Pada lapisan ini segmentasi data dilakukan oleh host yang akan mengerim data, kemudian pada host yang menerima akan melakukan proses penyusunan kembali segmen tersebut menjadi data. Layer Transportation manjaga agar tranportasi data bisa terjamin dengan cara melakukan deteksi error, melakukan pemulihan error dan pengaturan alur. Lapisan ini juga melakukan proses menciptakan, kemudian menjaga, dan mengakhiri hubungan dalam sebuah virtual circuit, artinya koneksi atau hubungan yang terbentuk di antara dua buah host di jaringan. Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. Contoh: TCP, UDP, SPX.
Network
Layer Network mengelola pengalamatan peralatan, melacak lokasi peralatan di jaringan dan menentukan cara terbaik untuk memindahkan data, artinya layer Network harus mengangkut lalu lintas antar peralatan yang tidak terhubung secara lokal. Router berada pada lapisan ini. Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer. Contoh: IP, IPX, ARP, RARP.
Datalink
Layer ini menciptakan proses pengiriman data yang baik pada hubungan fisik. Jadi data link akan selalu berhubungan dengan alamat fisik (bukan alamat logika), topologi jaringan, akses jaringan, notifikasi error, flow control. Lapisan ini berhubungan dengan frame dan MAC (Media Access Control). Layer Datalink memiliki dua buah sublayer, yaitu Media Acces Control (MAC) 802.3 dan Logical Link Control (LLC) 802.2. Switch berada pada lapisan ini. Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). Contoh: PPP, SLIP, MTU, Ethernet.
Physical
Layer Physical melakukan dua hal: mengirim bit dan menerima bit. Bit hanya mempunyai dua nilai, 1 dan 0. Layer ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Layer ini juga berhubungan dengan tingkatan karakter voltase, waktu perubahan voltase, jarak maksimal transmisi, konektor fisik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan fisik. Hub berada pada lapisan ini. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Contoh: 10BaseT, 100BaseTX, HSSI, V.35, X.21.
Untuk lebih singkatnya, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Model OSI Keterangan

Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.

Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.

Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).

Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar siste



Layer 1 sampai dengan 4 memberikan transfer service, karena keempat layer ini menyalurkan atau memindahkan pesan (message) dari satu tempat ke tempat yang lain; sedangkan layer 5 sampai dengan 7 disebut user layer karena layer-layer ini memberikan access untuk mendapatkan dan mengirimkan data melalui jaringan. Walaupun model ini dipatuhi namun tidak menjamin terjadinya komunikasi antar proses. Tiap-tiap layer mendefinisikan sejumlah fungsi dan layanan yang ada dalam protokol. Protokol pada layer atas tidak bergantung pada jaringan, sedangkan pada layer di bawah bergantung pada jaringan (misalnya pada data link layer dikenal berbagai protokol seperti HDLC, dan sebagainya). Protokol standard untuk layer 1 dan 2 sudah ada, sedangkan layer di atasnya masih terbatas walaupun telah berkembang cukup pesat.

Layer-layer tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer tidak membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5, 6 and 7) adalah lebih cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah; Layer Application dapat menangani protocol dan format data yang sama yang digunakan oleh layer lain, dan seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical dan layer Application.
Fungsi Layer Physical ini adalah layer yang paling sederhana, berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
Layer Data-link sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
Layer Network dengan tugas utama adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) dan NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer NetworkMembagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentuMendeteksi ErrorMemperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusakMengendalikan aliran
Layer Transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalahartikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Layer Presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
Layer Application adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.

2.4. Protokol Jaringan Komputer
Protokol adalah aturan yang harus ditaati atau diikuti oleh komputer yang dihubungkan untuk menghasilkan dan mengatur komunikasi melalui jaringan. Jadi untuk memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer pada jaringan komputer diperlukan sebuah protocol, yang mendefinisikan aturan-aturan transfer data sehingga komunikasi bisa berjalan dengan baik.
Tiga protocol LAN yang terkenal adalah NetBEUI, IPX/SPX, dan TCP/IP. Protokol LAN lainnya meliputi Apple Talk dan protocol OSI. Tiga yang pertama merupakan bagian standar yang didukung oleh beberapa sistem operasi PC yang umum digunakan. Masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian, tergantung dari komponen yang digunakan LAN tersebut.
NetBEUI / NetBIOS
LAN kecil yang sederhana dengan menggunakan sistem operating Microsoft dapat berkomunikasi dengan menggunakan protocol NetBEUI. NetBEUI (NetBIOS Extended User Interface) didasarkan pada protocol NetBIOS (Network Basic Input/Output) yang dikembangkan oleh IBM untuk workgroup. Perlu dicatat bahwa jaringan NetBEUI tidak dapat diroute karena protokolnya tidak dapat diroute.
Keuntungan dari NetBEUI mencakup kesederhanaannya dan rendahnya overhead resource. Ia cepat dan tidak membutuhkan informasi yang rumit untuk menset up-nya. Kesederhanaannya menjadikannya performer tertinggi dalam batas kecepatan bersih, tetapi kesederhanaannya juga membatasi fungsi-fungsinya. Karena NetBEUI tidak meliputi pokok-pokok dari hubungan logis untuk penghubungan pada jaringan layer, NetBEUI tidak dapat dijalankan dari satu jaringan atau subnet ke jaringan yang lain.
IPX/SPX
Novell menggunakan stack protocol Internet Packege Exchange/Sequenced Packed Exchange (IPX/SPX) sebagai protocol LAN-nya, dan ini diperlukan untuk network NetWare sebelum versi 5.0. Sebagai catatan bahwa NetWare versi 5.0 adalah versi pertama NetWare yang membantu running pada “IP murni” (protocol Internet dari stack protocol TCP/IP) dan tidak memerlukan IPX/SPX.
IPX/SPX biasanya berkaitan dengan network NetWare, tetapi tidak dibatasi dengan tujuannya. Suatu workgroup atau domain komputer Micrasoft dapat juga menggunakan protocol IPX/SPX.
TCP/IP
Protocol TCP/IP merupakan protocol yang paling popouler dan paling banyak digunakan saat ini, alasannya adalah :
a. TCP/IP menggunakan skema pengalamatan fleksibel yang dapat sekali diroute, bahkan untuk network yang paling besar.
b. Hampir semua sistem operating dan platform dapat menggunakan TCP/IP.
c. Sejumlah besar utilitas dan tool dapat dipergunakan, sebagiannya digabungkan dengan rangkaian protocol dan sebagian ditambahkan dalam program untuk memonitoring dan mengatur TCP/IP.
d. TCP/IP merupakan protocol untuk Internet global. Sistem harus menjalankan TCP/IP untuk berhubungan dengan Internet.
e. Kebanyakan network tingkat interprise menjalankan TCP/IP, dan yang penting bahwa administrator network akrab dengan protokolnya.
Model TCP/IP mempunyai 4 lapisan (layer) yaitu lapisan akses jaringan (data link), lapisan antara jaringan (network), lapisan host ke host (transport) dan lapisan proses/aplikasi (application). Lapis ini bisa dikatakan lapis yang dipadatkan dari lapis standart protocol OSI, dimana rincian protocol-protocol yang ada pada tiap lapisnya hampir sama.
Jadi Inti dari Protokol ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu TCP dan IP.

2.5 TCP/IP
Sebelum terjadinya perkembangan komputer seperti yang sekarang ini yaitu adanya microprocessor yang memunculkan Personal Computer (PC) dan kemudian jaringan LAN, komputer hanya mungkin dimiliki oleh organisasi yang besar dan mempunyai kemampuan keuangan yang kuat pula. Organisasi ini akan mendasarkan jaringan komputernya mengikuti perangkat yang dimilikinya dan dibuat oleh satu vendor sehingga terdapat kemudahan dalam pengoperasiannya. Selain perkembangan teknologi informasi yang memungkinkan kepemilikan komputer dengan biaya yang cukup rendah, perkembangan dunia bisnis mengakibatkan pola pikir ketergantungan pada satu vendor diubah. Pola bisnis yang ditandai dengan adanya merger, akusisi, downsizing dan sebagainya menyebabkan suatu organisasi memiliki jaringan yang heterogen. Jaringan heterogen ini harus dapat berhubungan dengan jaringan yang lain.

Tiap bagian dari sebuah perusahaan dapat berkomunikasi dengan bagian lain dari perusahaan tersebut (intranet) bahkan sekarang dengan jaringan oganisasi lain atau perusahaan lain (extranet). Kegiatan semacam ini disebut sebagai internetworking. Bilamana masih bergantung pada vendor tertentu akan terdapat kesukaran untuk berkomunikasi secara ekonomik. Penyelesaian secara teknik ialah dengan menggunakan Gateway yang dirancang khusus untuk menjembatani satu jaringan dengan jaringan lain. Pembuatan Gateway semacam ini memerlukan biaya dan waktu. Jaringan yang mengikuti arsitektur TCP/IP memungkinkan ada internetworking yang didukung oleh mayoritas pabrikan maupun pemberi jasa layanan. TCP/IP memungkinkan penggunaan protokol jaringan berbeda untuk saling berkomunikasi sehingga misalnya jaringan SNA dapat berkomunikasi dengan jaringan lain yang menggunakan prinsip Client/Server seperti yang didukung oleh Unix, Windows.

Internetworking melalui TCP/IP tidak mengurangi keunggulan dari jaringan yang telah ada tersebut. Kebutuhan akan kemampuan untuk melakukan internetworking sangat nyata pada Internet. Internet yang pada awalnya adalah jaringan komputer bagi keperluan riset telah berkembang menjadi jaringan global untuk segala macam keperluan termasuk komersial. Internet ini fungsi utamanya ialah internetworking yang memungkinkan berbagai jaringan komputer yang berbeda dapat saling berkomunikasi dan melakukan pertukaran data dengan mudah. Beberapa konsep yang paling penting yang memungkinkan komunikasi antar komputer utama ialah adanya ketentuan mengenai pengalamatan (addressing) yang baku, kemampuan routing dan protokol bagi internetworking yaitu IP (Internetworking Protocol).

Internet menggunakan teknik packet switching dengan store and forward yang merupakan kemampuan yang memungkinkan perkembangan pesat. Internet memberikan ketahanan bagi komunikasi melalui jaringan karena connectionless packet switching memungkinkan dilakukannya rerouting bilamana ada jalur yang terganggu. Oleh karena semenjak awal Internet sengaja dirancang untuk memungkinkan komunikasi antara jaringan dan sistem yang tidak homogin maka ketentuann tekniknya tidak merupakan milik satu perusahaan atau vendor saja akan dapat digunakan dengan bebas oleh siapa saja. Kumpulan jaringan heterogen ini membentuk apa yang sekarang dikenal sebagai Internet.

Arsitektur atau model jaringan yang digunakan bagi jaringan yang semacam ini dikenal dengan nama jaringan TCP/IP karena mempunyai 2 protokol yang menonjol yaitu IP (Internetworking Protocol) dan TCP (Transmission Control Protocol). TCP/IP merupakan protokol yang digunakan oleh internet. Sebagaimana model lainnya, TCP/IP juga menggunakan layering untuk melakukan komunikasi antar sistem. Arsitektur TCP/IP terdiri atas 4 layer yaitu:
a. Network Access Layer
b. Internetworking Layer
c. Host to Host Layer (Transport Layer)
d. Application Layer

Internetworking Protocol (IP) memungkinkan terjadinya komunikasi antar jaringan heterogen yaitu jaringan yang dibangun menggunakan berbagai teknologi yang berbeda. Setiap komputer yang tersambung pada jaringan yang mengikuti arsitektur TCP/IP ini akan dapat berkomunikasi dengan komputer lain yang tersambung pada Internet atau mengikuti model ini. Arsitektur TCP/IP tidak saja menyangkut 2 protokol yang umum yaitu TCP dan IP tetapi juga berkaitan dengan berbagai macam protokol lain seperti HTTP, Telnet, FTP dan sebagainya. IP dikembangkan untuk memberikan pengalihan paket secara connectionless melalui internetworking.

Untuk memberikan layanan komunikasi yang menjamin aliran data yang handal, digunakan protokol lain di atas protokol IP yaitu dengan menggunakan Transmission Control Protocol (TCP). Dalam jaringan TCP/IP jaringan akan saling disambungkan melalui sebuah packet switch yang dikenak sebagai router atau gateway. Jaringan TCP/IP mempunyai kekurangan dalam hal Quality of Service yaitu jaminan akan kualitas penyaluran informasi real time misalnya dalam hal delay time atau paket yang hilang.

Model Arsitektur TCP/IP
Protokol TCP/IP terbentuk dari 2 komponen yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (IP).
Tujuan dari TCP/IP adalah untuk membangun suatu koneksi antar jaringan (network), dimana biasa disebut internetwork, atau intenet, yang menyediakan pelayanan komunikasi antar jaringan yang memiliki bentuk fisik yang beragam. Tujuan yang jelas adalah menghubungkan empunya (hosts) pada jaringan yang berbeda, atau mungkin terpisahkan secara geografis pada area yang luas.
Internet dapat digolongkan menjadi beberapa group jaringan, antara lain:
a. Backbone: Jaringan besar yang menghubungkan antar jaringan lainnya. Contoh : NSFNET yang merupakan jaringan backbone dunia di Amerika, EBONE yang merupakan jaringan backbone di Eropa, dan lainnya.
b. Jaringan regional, contoh: jaringan antar kampus.
c. Jaringan yang bersifat komersial dimana menyediakan koneksi menuju backbone kepada pelanggannya.
d. Jaringan lokal, contoh: jaringan dalam sebuah kampus.
Aspek lain yang penting dari TCP/IP adalah membentuk suatu standarisasi dalam komunikasi. Tiap-tiap bentuk fisik suatu jaringan memiliki teknologi yang berbeda-beda, sehingga diperlukan pemrograman atau fungsi khusus untuk digunakan dalam komunikasi. TCP/IP memberikan fasilitas khusus yang bekerja diatas pemrograman atau fungsi khusus tersebut dari masing-masing fisik jaringan. Sehingga bentuk arsitektur dari fisik jaringan akan tersamarkan dari pengguna dan pembuat aplikasi jaringan. Dengan TCP/IP, pengguna tidak perlu lagi memikirkan bentuk fisik jaringan untuk melakukan sebuah komunikasi.
Untuk dapat berkomunikasi antar 2 jaringan, diperlukan komputer yang terhubung dalam suatu perangkat yang dapat meneruskan suatu paket data dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain. Perangkat tersebut disebut Router. Selain itu router juga digunakan sebagai pengarah jalur (routing).

Untuk dapat mengidentifikasikan host diperlukan sebuah alamat, disebut alamat IP (IP address). Apabila sebuah host memiliki beberapa perangkat jaringan (interface), seperti router, maka setiap interface harus memiliki sebuah IP address yang unik. IP address terdiri dari 2 bagian, yaitu : IP address =
Lapisan (layer) pada Protokol TCP/IP
Seperti pada perangkat lunak, TCP/IP dibentuk dalam beberapa lapisan (layer). Dengan dibentuk dalam layer, akan mempermudah untuk pengembangan dan pengimplementasian. Antar layer dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan suatu penghubung interface. Tiap-tiap layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan saling mendukung layer diatasnya. Pada protokol TCP/IP dibagi menjadi 4 layer.
Layer Aplikasi (Aplications)
Layer aplikasi digunakan pada program untuk berkomunikasi menggunakan TCP/IP. Contoh aplikasi antara lain Telnet dan File Transfer Protocol (FTP). Interface yang digunakan untuk saling berkomunikasi adalah nomer port dan socket.
Layer Transport
Layer transport memberikan fungsi pengiriman data secara end-to-end ke sisi remote. Aplikasi yang beragam dapat melakukan komunikasi secara serentak (simulaneously). Protokol pada layer transport yang paling sering digunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP), dimana memberikan fungsi pengiriman data secara connection-oriented, pencegahan duplikasi data, congestion control dan flow control. Protokol lainnya adalah User Datagram Protocol (UDP), dimana memberikan fungsi pengiriman connectionless, jalur yang tidak reliabel. UDP banyak digunakan pada aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi dan dapat metoleransi terhadap kerusakan data.
Layer Internetwork
Layer Internetwork biasa disebut juga layer internet atau layer network, dimana memberikan “vitual network” pada internet. Internet Protocol (IP) adalah protokol yang paling penting. IP memberikan fungsi routing pada jaringan dalam pengiriman data. Protokol lainnya antara lain : IP, ICMP, IGMP, ARP, RARP
Layer Network Interface
Layer network interface disebut juga layer link atau layer datalink, yang merupakan perangkat keras pada jaringan. Contoh : IEEE802.2, X.25, ATM, FDDI, dan SNA.
Aplikasi TCP/IP
Level tertinggi pada layer TCP/IP adalah aplikasi. Dimana layer ini melakukan komunikasi sehingga dapat berinteraksi dengan pengguna.
Karakteristik dari protokol aplikasi antara lain:
a. Merupakan program aplikasi yang dibuat oleh pengguna, atau aplikasi yang merupakan standar dari produk TCP/IP. Contoh aplikasi yang merupakan produk dari TCP/IP antara lain :
- TELNET, terminal interaktif untuk mengakses suatu remote pada internet.
- FTP (File Transfer Protocol), transfer file berkecepatan tinggi antar disk.
- SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), sistem bersurat di internet
b. Menggunakan mekanisme TCP atau UDP.
c. Menggunakan model interaksi client/server.
Model Client/Server
TCP adalah peer-to-peer, protokol yang bersifat connection-oriented. Tidak ada hubungan tuan dan budak (master/slave), tetapi banyak aplikasi yang bersifat client/server. SERVER adalah aplikasi yang memberikan pelayanan kepada user internet. CLIENT adalah yang meminta pelayanan. Aplikasi bisa memiliki bagian server dan bagian client, dimana dapat berjalan secara bersamaan dalam satu sistem. Server merupakan progam yang dapat menerima permintaan (request), melakukan pelayanan yang diminta, kemudian mengembalikan sebagai reply. Server dapat melayani multi request bersamaan.
Model Client-Server
Server bekerja dengan cara menunggu request pada port yang sudah terdaftar, sehingga client dapat dengan mudah mengirimkan data ke port pada server.
Bridge, Router dan Gateway. Ada beberapa cara untuk memberikan koneksi ke jaringan. Pada internetworking dapat dilakukan dengan router. Pada bagian ini akan dibedakan antara bridge, router dan gateway dalam mengakses jaringan.

Bridge
Menghubungkan jaringan pada layer network interface dan meneruskan frame. Bridge juga berfungsi sebagai MAC relay. Bridge juga transparant terhadap IP, artinya apabila suatu host mengirim IP datagram ke host yang lain, IP tidak akan di awasi oleh bridge dan langsung cross ke host yang dituju.
Router
Menghubungkan jaringa pada layer internetwork dan mengarahkan jalur paket data. Router mampu memilih jalur yang terbaik untuk pengiriman data, karena memiliki routing. Dikarenakan router tidak transparant terhadap IP, maka router akan meneruskan paket berdasarkan alamat IP dari data.

Gateway
Menghubungkan jaringan pada layer diatas router dan bridge. Gateway mendukung pemetaan alamat dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain. Gateway merupakan pintu keluar suatu host menuju ke jaringan diluar.

Network Access layer
Bertugas dalam aspek pengalihan data ke dalam jaringan, yaitu bagaimana paket dapat masuk ke dalam jaringan melalui sambungan fisik (saluran komunikasi) atau media yang tersedia. Paket dari layer atas dikirimkan ke perangkat keras yang tersambung ke media transmisi. Layer ini berkaitan erat dengan Layer Physical dan Layer Data link dari model OSI. Pada layer ini telah tersedia berbagai protokol yaitu X.25, Frame Relay, Ethernet, dan sebagainya. Pada tiap Router (Gateway) protokol network access akan melakukan enkapsulasi ke dalam format paket atau frame dari interface jaringan fisik tersebut. Layer ini berkaitan erat dengan teknologi yang digunakan oleh media transmisi.

Internetworking layer
Berperan dalam pengalihan informasi melalui jaringan, sering disebut sebagai Internet Layer. Mirip dengan layer network pada model OSI, layer ini menerima paket dari transport layer yang enkapsulasi sebagai paket IP. Keunggulan utama dari IP ialah adanya pengalamatan yang unik dan didukung oleh semua pihak secara global. Pemberian alamat jaringan (network address) maupun address global yang unik bagi tiap komputer yang tersambung pada Internet merupakan tugas layer internet ini demikian pula routing dan pengendalian kongesti. IP menggunakan hierarchical address yang banyaknya terbatas dan terdiri atas 4 oktet. Alamat terdiri atas 2 bagian yaitu Network ID dan Host ID.

Untuk memudahkan penentuan alamat, arsitektur ini mendukung penggunaan nama untuk mengidentifikasi komputer pada jaringan yang mempunyai alamat IP. Untuk memudahkan penentuan alamat, model TCP/IP ini mendukung penggunaan nama untuk mengidentifikasi komputer pada jaringan yang mempunyai alamat IP. Atas dasar informasi address tujuan, maka digunakan routing algoritma untuk menentukan apakah paket dikirimkan ke gateway atau tetap sebagai paket lokal. Paket IP disebut datagram dan setiap paket mempunyai kemungkinan menyeberangi jaringan melalui jalur yang berbeda.

Router merupakan perangkat yang menyalurkan paket IP ke dalam jaringan untuk kebutuhan internetworking.. Pengiriman paket dari berbagai user akan dimultipleks secara statistical oleh router. Saluran komunikasi akan menghubungkan router yang tersambung pada jaringan atau dan Internet sehingga paket IP dapat mencapai tujuannya. Layer ini memberikan layanan yang disebut sebagai best-effort. Layanan best effort tidak memberikan jaminan mengenai hasil dari penyaluran informasi seperti waktu tunda, paket yang hilang, urutan, keandalan paket dan sebagaimnya. IP membuat agar operasi dalam jaringan sederhana dan tidak membebani router yang bertanggung jawab dalam menyalurkan paket secepat mungkin ke dalam jaringan. Hal-hal lain yang berkaitan dengan keandalan akan diberikan kepada layer lebih tinggi. Selain IP beberapa protokol lain yang termasuk pada layer ini adalah ICMP, IGMP, ARP, dan RARP

Host to Host Layer (Transport layer)
Menerima data dari application layer dan mengatur aliran informasi antara 2 pihak yang berhubungan. Layer ini juga membagi data yang diterima dari Application Layer menjadi paket yang lebih kecil. Protokol yang termasuk pada layer ini ialah Transmission Control Protocol (TCP) yang memberikan layanan handal secara connection oriented dan yang kedua adalah User Datagram Protocol (UDP) memberikan layanan connectionless transfer secara best effort. Untuk memberikan jaminan kualitas jaringan (Quality of Service) digunakan TCP.

TCP memberikan kemungkinan penyampaian informasi dengan keandalan yang sangat tinggi. Secara fungsional TCP setara dengan layer Transport Layer dari model OSI. TCP digunakan bilamana aplikasi memerlukan penyampaian informasi secara handal dan juga menurut urutan yang tepat. TCP akan memberikan pengalihan informasi yang handal dengan menggunalan layanan connectionless dari IP. TCP akan berperan secara end to end yaitu antara pengirim dan penerima dengan memberikan kendali kesalahan (error control) dan kendali aliran (flow control).

Application layer
Application layer berfungsi mirip dengan tiga layer atas dari model OSI yaitu layer Session, Presentation dan Application. Application layer memberikan layanan yang dapat digunakan oleh aplikasi lain seperti misalnya Remote Login (TELNET), e-mail (SMTP), manajemen jaringan (SNMP) dan sebagainya. Selain dari aplikasi di atas terdapat aplikasi lain yang berkaitan erat dengan Internet seperti HTTP, DHCP, DNS dan sebagainya.


2.6 SNA
Dahulu pada tahun 1970-an, banyak perusahaan software maupun hardware yang membuat System Network Architektur (SNA), yang antara lain IBM, Digital, Sperry, Burough dan sebagainya. Tentunya masing-masing perusahaan tersebut membuat aturan-aturan sendiri yang satu sama lain tidak sama, misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan komputer – komputer IBM. Dari sini kemudian timbul masalah misalkan jaringan komputer menggunakan SNA produk IBM ingin dihubungkan dengan SNA produk Digital tentunya tidak bisa, hal ini disebabkan protokolnya tidak sama. Analoginya, misalkan anda berbicara dengan bahasa jawa, tentunya akan dimengerti pula orang lain yang juga bisa berbahasa Jawa.
Masalah ini bisa diselesaikan jika anda berbicara menggunakan bahasa standar
yang tentunya bisa dimengerti lawan bicara anda. Dalam jaringan IBM®, Systems Network Architecture (SNA) adalah logis berlapis-lapis struktur, format, protokol, dan urutan operasional yang digunakan untuk transmisi unit informasi melalui jaringan. SNA juga mengontrol konfirugasi dan operasi jaringan.
APPC, APPN, dan HPR adalah beberapa contoh dari protokol termasuk dalam SNA. Mereka dapat digunakan untuk menghubungkan iSeries ™ server dengan sistem IBM lainnya, atau non-sistem IBM, untuk menghubungkan remote controller, dan untuk mempertahankan keamanan tingkat tinggi keamanan di sistem.
SNA adalah IBM 's proprietary jaringan arsitektur yang diciptakan pada tahun 1974. Ini adalah stack protokol yang lengkap untuk interkoneksi komputer dan sumber daya. SNA menjelaskan protokol dan, dalam dirinya sendiri, tidak benar-benar sebuah program. Implementasi SNA mengambil bentuk berbagai paket komunikasi, terutama Virtual Metode Akses Telekomunikasi (VTAM) yang merupakan paket komunikasi mainframe SNA komunikasi. SNA masih digunakan secara luas di bank dan jaringan transaksi keuangan lainnya, serta di banyak lembaga pemerintah. Sementara IBM tetap memberikan dukungan untuk SNA, salah satu potongan utama perangkat keras, 3745 / 3746 controller komunikasi telah ditarik dari pemasaran oleh IBM Corporation. Namun, diperkirakan ada 20.000 dari kontroler ini terinstal dan IBM terus memberikan jasa maintenance hardware dan fitur kode mikro untuk mendukung pengguna. Sebuah pasar yang kuat dari perusahaan-perusahaan kecil terus menyediakan 3745/3746, fitur, suku cadang dan layanan. VTAM ini juga didukung oleh IBM, seperti yang IBM Network Control Program (NCP) yang diperlukan oleh pengontrol 3745/3746.
Tujuan SNA
IBM pada pertengahan 1970-an melihat dirinya terutama sebagai vendor perangkat keras dan karenanya semua inovasi dalam periode itu bertujuan untuk meningkatkan penjualan hardware. SNA tujuannya adalah untuk mengurangi biaya operasi terminal jumlah besar sehingga mendorong pelanggan untuk mengembangkan atau memperluas interaktif berbasis-sistem terminal sebagai lawan dari batch sistem. Perluasan terminal interaktif berbasis-sistem yang akan meningkatkan penjualan dari terminal dan yang lebih penting dari komputer mainframe dan peripheral - sebagian karena peningkatan sederhana volume kerja yang dilakukan oleh sistem dan sebagian lagi karena proses interaktif membutuhkan lebih banyak daya komputasi per transaksi dari batch pengolahan.
Maka SNA bertujuan untuk mengurangi biaya non-komputer utama dan kesulitan lain dalam operasi jaringan besar menggunakan protokol komunikasi sebelumnya. Kesulitan tersebut termasuk:
• Sebuah saluran komunikasi tidak dapat dibagi oleh terminal-terminal pengguna yang ingin menggunakan berbagai jenis aplikasi, misalnya salah satu yang berjalan di bawah kendali CICS dan yang lain berlari di bawah TSO.
• Seringkali sebuah saluran komunikasi tidak dapat dibagi oleh berbagai jenis terminal, seperti yang mereka gunakan berbeda "dialek" yang ada protokol komunikasi. Sampai dengan awal 1970-an, komponen komputer sangat mahal dan besar itu tidak layak untuk mencakup semua tujuan-kartu antarmuka komunikasi di terminal. Setiap jenis terminal memiliki program kartu komunikasi yang hanya didukung pengoperasian satu jenis terminal tanpa kompatibilitas dengan jenis terminal pada saluran yang sama.
• Protokol komunikasi yang primitif kartu bisa menangani tidak efisien. Setiap saluran komunikasi yang digunakan lebih banyak waktu pengiriman data dari saluran modern lakukan.
• Saluran telekomunikasi pada waktu itu jauh lebih rendah dari kualitas. Misalnya, hampir mustahil untuk menjalankan dial-up line di lebih dari 300 bit per detik karena tingkat kesalahan yang luar biasa, seperti membandingkan dengan 56.000 bit per detik saat ini pada jalur dial-up, dan di awal 1970-an beberapa leased line dijalankan pada lebih dari 2400 bit per detik (kecepatan rendah ini adalah konsekuensi dari Hukum Shannon dalam waktu yang relatif rendah lingkungan teknologi). Perusahaan telekomunikasi memiliki sedikit insentif untuk memperbaiki kualitas saluran atau mengurangi biaya, karena pada saat mereka monopoli dan kadang-kadang sebagian besar milik negara.
Akibatnya menjalankan banyak terminal yang diperlukan lebih banyak jalur komunikasi dari jumlah yang dibutuhkan saat ini, terutama jika berbagai jenis terminal perlu didukung, atau pengguna yang ingin menggunakan berbagai jenis aplikasi (CICS misalnya di bawah atau TSO) dari lokasi yang sama. Dalam istilah keuangan murni SNA yang bertujuan untuk meningkatkan pelanggan 'pengeluaran pada sistem berbasis terminal dan pada saat yang sama untuk meningkatkan pangsa IBM bahwa pengeluaran, terutama dengan mengorbankan perusahaan-perusahaan telekomunikasi.
SNA juga bertujuan untuk mengatasi keterbatasan arsitektur yang IBM System/370 Warisan dari mainframe System/360. Setiap CPU dapat dihubungkan dengan paling banyak 16 "saluran" (perangkat yang berfungsi sebagai kontroler untuk perangkat seperti tape dan disk drive, printer, kartu-pembaca) dan masing-masing saluran dapat menangani hingga 16 peripheral - yaitu ada dari 256 peripheral maksimum per CPU. Pada saat SNA dirancang, masing-masing saluran komunikasi dihitung sebagai perifer. Jadi jumlah terminal mainframe yang kuat kalau tidak bisa berkomunikasi sangat terbatas.
Prinsip komponen dan teknologi
Perbaikan dalam teknologi komponen komputer membuatnya layak untuk membangun terminal yang mengikutsertakan lebih kuat kartu komunikasi yang bisa beroperasi satu standar protokol komunikasi daripada yang sangat stripped-down protokol yang cocok hanya jenis tertentu terminal. Akibatnya beberapa multi-lapisan protokol komunikasi yang diusulkan pada 1970-an, dimana IBM SNA dan ITU-T 's X.25 kemudian menjadi dominan.
Unsur yang paling penting dari SNA meliputi:
a. IBM Network Control Program (NCP) adalah sebuah protokol switching primitif, dilaksanakan di 3.705 prosesor komunikasi. Protokol melakukan dua fungsi utama:
- Ini adalah forwarding paket protokol, bertindak seperti modern beralih - meneruskan paket data ke node berikutnya, yang mungkin merupakan mainframe, terminal atau 3.705 lain. Prosesor komunikasi hanya didukung jaringan hirarkis dengan mainframe di pusat, tidak seperti router modern yang mendukung peer-to-peer jaringan di mana sebuah mesin pada akhir baris bisa menjadi seorang klien dan server pada saat yang sama.
- Ini adalah sebuah Multiplexer yang menghubungkan beberapa terminal ke dalam satu saluran komunikasi ke CPU, sehingga mudah kendala pada jumlah maksimum per CPU jalur komunikasi. Sebuah dukungan bisa 3.705 jumlah yang lebih besar dari baris (352 awalnya), tetapi hanya dihitung sebagai satu perangkat oleh CPU dan saluran. Sejak peluncuran SNA IBM telah memperkenalkan prosesor komunikasi membaik, dari yang terbaru adalah 3.745.
b. Synchronous Data Link Control (SDLC), sebuah protokol yang akan sangat meningkatkan efisiensi transfer data melalui satu link:
- SDLC mencakup jauh lebih kuat deteksi dan koreksi kesalahan kode dari protokol sebelumnya. Kode-kode ini sering memungkinkan komunikasi kartu untuk mengoreksi kesalahan transmisi kecil tanpa meminta transmisi ulang, dan karena itu memungkinkan untuk memompa data garis bawah jauh lebih cepat.
- Ini memungkinkan terminal dan komunikasi 3.705 prosesor untuk mengirim "frame" data satu demi satu tanpa menunggu pengakuan bingkai sebelumnya - kartu komunikasi memiliki cukup memori dan kapasitas pemrosesan untuk "mengingat" frame 7 terakhir dikirim atau diterima, permintaan kembali transmisi hanya orang-bingkai yang berisi kesalahan bahwa deteksi dan koreksi kesalahan kode tidak bisa memperbaiki, dan slot frame ditransmisikan kembali ke tempat yang tepat dalam urutan sebelum meneruskan mereka ke tahap berikutnya.
- Frame ini semua memiliki tipe yang sama "amplop" (frame header dan trailer) yang berisi informasi yang cukup untuk data paket dari berbagai jenis terminal untuk dapat mengirim komunikasi sepanjang baris yang sama, meninggalkan mainframe untuk menangani setiap perbedaan di format konten atau peraturan yang mengatur dalam dialog dengan berbagai jenis terminal.
Remote terminal (yaitu yang terhubung ke mainframe melalui saluran telepon) dan komunikasi 3.705 prosesor akan berkemampuan SDLC kartu komunikasi.
Ini adalah pendahulu dari apa yang disebut "paket komunikasi" yang akhirnya berkembang menjadi teknologi IP saat ini, dan SDLC itu sendiri berkembang menjadi HDLC yang merupakan salah satu teknologi basis untuk rangkaian telekomunikasi khusus.
c. VTAM, paket perangkat lunak untuk memberikan log-in, sesi menjaga dan layanan routing dalam mainframe. Seorang pengguna terminal akan log-in melalui VTAM untuk aplikasi tertentu atau lingkungan aplikasi (misalnya CICS atau TSO). Sebuah perangkat VTAM kemudian rute data dari terminal ke aplikasi atau kelompok aplikasi yang sesuai lingkungan sampai pengguna mungkin log out dan log in ke aplikasi lain. Versi asli hardware IBM hanya bisa menyimpan satu sesi per terminal. Pada tahun 1980-an perangkat lunak lebih lanjut (terutama dari vendor pihak ketiga) memungkinkan terminal untuk memiliki sesi secara simultan dengan aplikasi aplikasi yang berbeda atau lingkungan.
Keuntungan SNA
SNA dihapus link control dari program aplikasi dan meletakkannya di NCP. Ini mempunyai keuntungan sebagai berikut:
a. Lokalisasi masalah di jaringan telekomunikasi lebih mudah karena jumlah yang relatif kecil perangkat lunak komunikasi benar-benar ditangani dengan link. Ada satu kesalahan sistem pelaporan.
b. Menambahkan kemampuan komunikasi untuk program aplikasi jauh lebih mudah karena wilayah yang tangguh link control software yang biasanya membutuhkan menyela timer prosesor dan software sistem itu diserahkan kepada perangkat lunak dan NCP.
c. Dengan munculnya APPN, fungsi routing adalah tanggung jawab sebagai lawan komputer ke router (seperti TCP / IP jaringan). Setiap komputer mempertahankan daftar node yang mendefinisikan mekanisme forwarding. Jenis node yang terpusat dikenal sebagai Simpul Jaringan Global tabel dipertahankan semua jenis node lain. Berhentinya kebutuhan APPN untuk mempertahankan APPC tabel routing yang secara eksplisit didefinisikan endpoint ke endpoint konektivitas. APPN sesi akan rute ke endpoint melalui simpul diperbolehkan jenis lain hingga menemukan tujuan. Ini mirip dengan cara TCP / IP router fungsi saat ini.
Kekurangan SNA
a. Sambungan ke jaringan non-SNA sulit. Sebuah aplikasi yang membutuhkan akses ke beberapa skema komunikasi, yang tidak didukung dalam versi saat ini SNA, menghadapi hambatan. Sebelum IBM termasuk X.25 dukungan (NPSI) di SNA, menghubungkan ke jaringan X.25 akan menjadi ragu. Konversi antara X.25 dan protokol SNA bisa telah disediakan baik oleh perangkat lunak NCP modifikasi atau dengan konverter protokol eksternal.
b. Sebuah berkas pengganti jalur antara setiap pasang simpul dalam sebuah jaringan harus predesigned dan disimpan secara terpusat. Pilihan di antara jalur-jalur tersebut oleh SNA kaku dan tidak mengambil keuntungan dari link saat beban untuk kecepatan optimal.
c. Instalasi jaringan SNA dan pemeliharaan rumit dan produk jaringan SNA (atau tidak) mahal. Upaya-upaya untuk mengurangi kompleksitas jaringan SNA dengan menambahkan IBM Advanced Peer-to-Peer Jaringan fungsionalitas tidak benar-benar berhasil, jika hanya karena migrasi dari tradisional ke SNA SNA / APPN itu sangat kompleks, tanpa memberikan banyak nilai tambah, paling tidak pada awalnya. Lisensi perangkat lunak SNA (VTAM) biaya sebanyak $ 10.000 per bulan untuk sistem high-end dan SNA IBM 3.745 Controllers Komunikasi biaya biasanya lebih dari $ 100K. TCP / IP itu masih dipandang sebagai tidak layak untuk aplikasi komersial misalnya dalam industri keuangan hingga akhir 1980-an, tapi dengan cepat mengambil alih pada 1990-an karena sifatnya peer-to-peer networking dan paket teknologi komunikasi itu digunakan.
d. Desain SNA berada di era ketika konsep komunikasi berlapis tidak sepenuhnya diadopsi oleh industri komputer. Aplikasi, database dan fungsi-fungsi komunikasi yang bercampur ke protokol yang sama atau produk, untuk membuat sulit untuk mempertahankan atau mengelola yang sangat umum bagi produk yang diciptakan pada waktu itu. Bahkan setelah TCP / IP adalah sepenuhnya dikembangkan, jendela X Sistem ini dirancang dengan model yang sama di mana protokol-protokol komunikasi yang tertanam ke aplikasi tampilan grafis.
e. Koneksi berbasis SNA arsitektur mesin negara besar dipanggil logika untuk "melacak" dari segalanya. APPN menambahkan dimesi baru untuk menyatakan logika dengan konsep jenis node yang berbeda. Sementara itu padat ketika segalanya berjalan dengan benar, masih ada kebutuhan untuk intervensi manual. Hal-hal sederhana seperti menonton Control Point sesi harus dilakukan secara manual. APPN bukan tanpa masalah; pada masa awal banyak toko meninggalkannya karena masalah yang ditemukan di APPN dukungan. Seiring waktu, bagaimanapun, banyak masalah yang berhasil tetapi tidak sebelum munculnya Web Browser yang merupakan awal dari akhir untuk SNA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar