Selasa, 02 November 2010

UAS JARINGAN KOMPUTER

1.Didalam perencanaan sebuah jaringan maka kita harus membagi jaringan tersebut menjadi bagian – bagian (subnet) tertentu. Jelaskan alasan yang mendasari pembagian jaringan tersebut berdasarkan jenis data/kompleksitas datanya, traffic jaringan, security dan kepemilikan (ownership).

Jawab :
Subnetting "Layer 3 menciptakan penghalang antara layer 2 jaringan. Layer 2 jaringan agak mengandalkan pada siaran, yang dapat membanjiri jaringan dan menguasai mereka jika ada terlalu banyak. Subnetting memungkinkan untuk mengurangi ruang lingkup jaringan layer 2 dan tetap siaran di bawah kontrol.
Salah satu alasan utama adalah bahwa dalam jaringan besar (kita berbicara ratusan atau ribuan host yang perlu terhubung satu sama lain) beban administrasi dan jaringan dapat menjadi masalah besar. Selain unicast normal (titik a ke titik b) komunikasi, tanpa Anda menyadarinya komputer atau perangkat jaringan lainnya akan sering mengirimkan siaran lalu lintas dalam bentuk Address Resolution Protocol (ARP), DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), dan routing meja pembaruan. Siaran akan dikirim ke setiap simpul lain pada jaringan tertentu. Dengan demikian Anda dapat membayangkan jumlah lalu lintas yang konstan akan ada dalam jaringan 1000 host.
Alasan lain untuk melaksanakan akan subnetworking untuk keamanan. Dalam setiap jaringan area lokal, lalu lintas dapat dijemput oleh setiap individu dengan sedikit pengetahuan teknis, dan jika tidak terenkripsi (seperti LAN lalu lintas cenderung) maka mereka dapat membaca apa yang tertulis juga. Ini dapat menjadi masalah dalam banyak cara pada jaringan besar. Anda tidak ingin karyawan tetap untuk dapat mengambil informasi bahwa departemen Sumber Daya Manusia lewat, dan tidak akan Anda ingin mahasiswa untuk dapat mengakses lalu lintas administrasi. Subnetworking didasarkan pada kontrol akses memastikan tidak ada seorang pun di pada sesuatu snoops mereka tidak seharusnya.
Alasan utama yang terakhir digunakan adalah subnetworking jika protokol jaringan atau peralatan jaringan yang digunakan, tidak cocok. Ingat, Anda tidak dapat menggunakan Ethernet, Token Ring, ATM, FDDI, atau lainnya dua protokol jaringan yang berbeda pada jaringan yang sama. Ini harus digunakan pada subnet yang terpisah dan dihubungkan melalui sebuah router (router mampu menularkan lalu lintas antara dua jaringan yang berbeda. Lalu lintas jaringan serupa tidak memerlukan penggunaan router, melainkan jaringan switch).
Seperti kita ketahui bahwa untuk address Class B yang kita pakai pada suatu jaringan akan memungkinkan kita memakai IP address sejumlah 65 ribuan hosts. Akan tetapi tidak ada satu jaringan yang bisa berisi host sejumlah itu dalam satu subnet tunggal, karena terbatasnya arsitektur jaringan yang ada. Untuk itulah cara yang paling aman adalah membagi satu jaringan tunggal tersebut kedalam banyak segmen jaringan dengan metoda subnetting.
Subnet adalah sekelompok host (bisa komputer, switch atau lebih tepatnya piranti jaringan) pada satu segmen jaringan yang sama yang berbagi IP jaringan yang sama. Pada protocol TCP/IP umumnya, istilah jaringan dimaksudkan sebagai local area network. jaringan LAN bisa hanya mempunyai satu IP address jaringan tunggal, atau bisa saja jaringan yang memiliki banyak segmen jaringan dimana masing-masing segmen jaringan tersebut mempunyai address jaringan tersendiri. Subnet bisa juga diartikan sebagai pembagian satu address jaringan tunggal menjadi banyak address jaringan atau banyak subnet.
Keuntungan dari Subnetting
Disamping memberikan tambahan address jaringan, subnetting sebuah jaringan memberikan banyak keuntungan berikut:
a.Mengurangi congestion/kebanjiran jaringan dengan cara mengarahkan traffic dan mengurangi sinyal broadcast. Sinyal broadcast itu sebatas segmen jaringan, tidak melewati segmen yang lain.
b.Masalah bisa diisolasi pada satu subnet, tidak melebar seperti jika hanya mempunyai satu jaringan tunggal yang besar
c.Mengurangi usage CPU dengan cara mengurangi jumlah traffic broadcast
d.Memperbaiki keamanan, keamanan bisa diberikan kepada subnet tertentu (dengan menggunakan extended access list pada network router) berdasarkan protocol atau address.
e.Bisa menggunakan media berbeda dengan menggunakan subnet yang berbeda untuk setiap media yang berbeda.
f.Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
g.Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
h.Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
i.Penggunaan IP Address yang lebih efisien.
j.Mereduksi traffic jaringan
k.Mengoptimasi performasi jaringan
l.Memudahkan manajemen
m.Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis luas
Sebuah subnet adalah sebuah segmen fisik didalam sebuah lingkunganTCP/IP yang menggunakan alamat-alamat yang diturunkan dari sebuah network ID tunggal. Untuk membagi satu jaringan menjadi beberapa subnet mengharuskan setiap segmen jaringan menggunakan network ID yang berbeda dari yang lainnya. Sebuah subnet ID dibuat untuk setiap segmen dengan membagi bit-bit pada host ID menjadi dua bagian yaitu bagian pertama digunakan untuk mengidentifikasi segmen-segmen tersebut sebagai subjaringan-subjaringan yang unik. Bagian kedua tetap digunakan sebagai host ID yang tentu saja alokasi alamatnya menjadi lebih sedikit. Proses tersebut dikenal dengan subnetting atau subnetworking.
Di dalam sebuah perusahaan atau organisasi diperlukan pembagian jaringan menjadi bagian-bagian atau subnet untuk menerapkan jaringan melalui segmen fisik yang berbeda-beda. Dengan menerapkan subnetting akan memperoleh keuntungan sebagai berikut :
•Dapat digunakan untuk mencampur teknologi yang berbeda pada perusahaan seperti ethernet dan token ring.
•Mampu mengatasi keterbatasan teknologi sekarang seperti jumlah maksimum host per segmen
•Mengurangi kegagalan lalu lintas data dengan mengurangi broadcast yang tidak perlu.

Sebelum kita menerapkan subnetting perlu diketahui terlebih dahulu kebutuhan akan perubahan jaringan dan perencanaan bagi kebutuhan masa depan ini sangat penting dikarenakan jaringan yang sering berubah akan cukup menyulitkan perawatan dan jaringan yang tidak terencana dengan baik akan menyulitkan pengembangan.
Beberapa hal yang bisa dijadikan pegangan dalam merencanakan dan mengembangkan jaringan :
•Tentukan jumlah segmen fisik pada jaringan.
•Tentukan jumlah alamat host yang dibutuhkan untuk tiap-tiap segmen. Setiap host membutuhkan paling sedikit satu alamat IP.
•Berdasarkan kebutuhan diatas kita dapat menentukan :
a.Satu subnet mask untuk keseluruhan jaringan.
b.Satu subnet ID untuk setiap segmen fisik.
c.Rentang host ID untuk setiap subnet.


2.Pada konsep Data Link Layer terdapat 2 jenis sublayer pada LAN yaitu LLC (Logical Link Control) dan MAC (Media Address Control). Jelaskan hubungan keterkaitan antara keduanya pada mekanisme transfer frame data antar jaringan dan keutuhan data pada frame – frame data yang diterima.

Jawab :

Logical Link Control (LLC) adalah salah satu dari dua buah sub-layer dalam lapisan data-link, selain lapisan Media Access Control (MAC), yang digunakan dalam jaringan Local Area Network (LAN). LLC kemudian menggunakan layanan yang disediakan MAC ini untuk menyediakan dua jenis operasi yang berjalan di atas lapisan data-link ke lapisan jaringan yang berada di atasnya, yakni LLC1 (atau disebut juga LLC Type 1) yang digunakan untuk komunikasi secara connectionless dan LLC2 (atau disebut juga LLC Type 2) yang digunakan untuk komunikasi secara connection-oriented.

Hubungan keterkaitan antara LLC(Logical Link Control) dengan MAC(Media Adress Control) dalam trnsfer frame data antar jaringan dan keutuhan data pada frame data yang diterima akan dijelaskan sebagai berikut :
Logical Link Control (LLC) adalah salah satu dari dua buah sub-layer dalam lapisan data-link, selain lapisan Media Access Control (MAC), yang digunakan dalam jaringan Local Area Network (LAN). LLC merupakan bagian dari spesifikasi IEEE 802, dan protokolnya dibuat berdasarkan protokol High-level Data Link Control (HDLC). Kadang-kadang, LLC juga merujuk kepada protokol IEEE 802.2, yang merupakan protokol LAN yang paling umum diimplementasikan pada Lapisan LLC.
Fungsi lapisan MAC adalah mengkoordinasikan akses langsung terhadap lapisan fisik dengan tergantung metode media access controlnya, seperti Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD), Token Passing, atau Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA). LLC kemudian menggunakan layanan yang disediakan MAC ini untuk menyediakan dua jenis operasi yang berjalan di atas lapisan data-link ke lapisan jaringan yang berada di atasnya, yakni LLC1 (atau disebut juga LLC Type 1) yang digunakan untuk komunikasi secara connectionless dan LLC2 (atau disebut juga LLC Type 2) yang digunakan untuk komunikasi secara connection-oriented.
Sublayer Data Link terdiri dari 2 bagian yaitu :
1.Media Adress Control (MAC) sebagai perantara layer dibawahnya
2.Logical Link Control(LLC) sebagai perantara layer diatasnya, sehingga satu sama lainnya akan saling berhubungan dan terkait satudengan lainnya.

LLC merupakan bagian sublayer datalink yang independent dari technology yang ada untuk menyediakan layanan ke layer network
LLC berguna dalam hal proses encapsulation.

The Media Access Control (MAC) sublayer digunakan untuk akses ke physiscal layer
Bertanggung jawab mengelompokkan bit menjadi sebuah frame atau mengurai frame menjadi 1 dan 0 untuk ditangani oleh physical layer.

Ethernet adalah suatu aturan bagaimana caranya dua atau lebih komputer menggunakan satu media untuk saling bertukar informasi
Salah satu teknologi yang paling banyak digunakan untuk tranfer data melalui media, teknologi yang lain : Token Ring dan FDDI
Kombinasi MAC dan Layer 1
Diatur pada IEEE 802.3
MAC merupakan Bagian Ethernet yang berfungsi untuk pengalamatan
MAC Address terdiri dari 48 bit tetapi biasanya ditulis dalam 12 bit Heksadesimal dengan ketentuan 6 bit sebagai kode pabrik yang ditentukan oleh IEEE dan 6 bit berikunya adalah nomor serial peralatan yang dikeluarkan oleh pabrik
Untuk melakukan pengiriman data diperlukan kombinasi antara pengalamatan secara fisik dan pengalamatan secara logik
pengalamatan secara logik biasa disebut dengan IP Address (nomor IP), berada pada layer network
Nomor IP diperlukan oleh perangkat lunak untuk mengidentifikasi komputer pada jaringan
Namun nomor identitas yang sebenarnya diatur oleh NIC (Network Interface Card) atau kartu Jaringan yang juga mempunyai nomor unik.
Penentuan waktu pengiriman data yang tepat apabila suatu media sedang terpakai, hal ini perlu melakukan suatu deteksi sinyal pembawa.
Pada Ethernet menggunakan metode Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD).
Pada jaringan yang dapat melakukan akses secara bersamaan simultan. Maka bila Host A mengirimkan data ke Host D, maka Host B dan C akan melakukan deteksi jalur, dan apabila jalur sedang dipakai maka Host B dan C akan menunggu terlebih dahulu.
sebuah host komputer yang akan mengirim data ke jaringan pertama-tama memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh host komputer lainnya (Listen).
Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka host komputer tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random).
Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian
Data-Link dapat melakukan deteksi error dan memberikan peringatan (notification) kepada lapisan diatasnya,bahwa terjadi kesalahan transmisi.
Teknik yang digunakan error detection adalah Frame Check Sequence (FCS) dan Cyclic Redundancy Check (CRC).
Data Link tidak melakukan error-correction
Biasa disebut sebagai Frame
Informasi yang ada pada frame :
Kita berkomunikasi dengan siapa
Kapan komunikasi dimulai dan diakhiri
Error apa yang terjadi selama komunikasi
Setiap frame terdiri dari beberapa field : Start Frame field , Address field, Length/Type field, Data field, Frame Check Sequence (FCS) field, Extra bytes yang mungkin ditambahkan jika kurang dari panjang yang ditetapkan

Preamble berbentuk 1 dan 0 bergantian digunakan untuk sinkronisasi waktu di 10 Mbps dan implementasi ethernet yang lebih.
SOF delimiter, terdiri dari satu oktet sabagai penanda akhir informasi timing dan berisi bit sequense 10101011
Destination address dan Source Address berisi alamat MAC sumber dan tujuan.
length digunakan ketika LLC menyediakan identifikasi protocol. Harganya mengindikasikan upper layer akan menerima data setelah proses ethernet komplit.
Data field berisikan data dari layer diatasnya
Padding berisi extra data jika dibutuhkan.
FCS berisikan 4-byte CRC yang dibuat oleh peralatan yang mengirim data berisi jumlah byte yang dikirim, akan dikalkulasi lagi oleh penerima apakah jumlah data yang dikirim sama dengan jumlah byte yang diterima, jika tidak berarti terjadi kerusakan data


3.Didalam Network Layer Protokol / Internet Protokol berlaku konsep : Connectionless, Best Effort dan Media Independent. Jelaskan berdasarkan konsep aplikasi penggunaannya alasan yang sangat mendasari perlunya konsep tersebut diatas dan bagaimana hubungannya dengan layer – layer protokol yang lainnya. Jawaban hendaknya memberikan uraian yang detail dan terstruktur.

Jawab :
Connectionless mengacu pada protokol jaringan di mana host (yaitu komputer) dapat mengirim pesan tanpa pengaturan, yaitu tanpa membuat sambungan, juga disebut sebagai suatu sesi, dengan penerima.
Protokol berorientasi koneksi mengharuskan host menggunakan protokol awal untuk membangun koneksi end-to-end sebelum data dikirim. Protokol tersebut disebut layanan jaringan yang handal, karena protokol tersebut menjamin bahwa data akan mencapai tujuan. Protokol kontrol transmisi (TCP) adalah protokol yang berorientasi sambungan.
Dalam protokol connectionless, host hanya menempatkan transmisi pesan ke jaringan tanpa terlebih dahulu memastikan bahwa penerima tersedia dan siap untuk menerima data, dan best effort dibuat untuk menyampaikan itu. Paket terdiri dari pesan mungkin mengambil rute yang berbeda, karena masing-masing independen dari yang lain. Tidak ada jaminan bahwa paket tersebut akan sampai dan bahwa paket tersebut akan sampai tanpa kesalahan, tanpa duplikasi, tanpa penundaan, dan secara berurutan. Juga, tidak ada notifikasi jika paket tersebut sampai, dan tidak ada transmisi ulang jika paket tersebut tidak sampai.
Best effort di atas, berarti IP hanya akan melakukan pengiriman sekali kirim saja untuk menyampaikan paket-paket kepada hop selanjutnya atau tujuan akhir. Pada best effort delivery, IP menyediakan no error detection atau error correction.
Error Detection merupakan proses pelacakan kesalahan selama transmisi data berlangsung, yaitu perubahan satu atau beberapa bit dari nilai “1″ ke “0″ atau sebaliknya. contoh : parity check, BSC, CRC.
Sedangkan Error Correction merupakan proses pelacakan kesalahan selama transmisi data berlangsung.contoh : Stop and Wait, Go Back-N, Selective Repeat.
Keandalan data bukan merupakan tugas dari protokol IP, tapi merupakan protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol TCP.
Connectionless Transfer data yang terjadi tanpa menciptakan sebuah rangkaian virtual. Memiliki overhead yang rendah, menggunakan pengiriman best-effort (usaha terbaik), dan tidak dapat diandalkan.
Media Independent maksudnya adalah agar mendukung banyak komputer dan antarmuka jaringan. IP bersifat independen terhadap atribut lapisan fisik, seperti halnya pengabelan, pensinyalan, dan bit rate. Selain itu, IP juga bersifat independen terhadap atribut lapisan data link seperti halnya mekanisme Media Acces control (MAC), pengalamatan MAC, serta ukuran frame terbesar.
Konsep dasar Internet Protocol versi 4(Ipv4) adalah adalah Connectionless, Best Effort dan Media Independent yang merupakan paket pengiriman yang menggunakan IP untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi dimana connectioless menghubungkan IP paket yang dikirim tanpa pemberitahuan host yang dituju, tidak adanya info control awal yang diperlukan sebelum paket diteruskan pada komunikasi end to end, pada komputer tujuan paket tiba dalam kondisi yang berurutan, penyusunan paket yang penanganan paketnya oleh protocol LAN pada layer di atasnya. Contoh dari protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi dibandingkan IP adalah Internet Control Management Protocol (ICMP), Internet Group Management Protocol (IGMP), User Datagram Protocol (UDP), dan Transmission Control Protocol (TCP). Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol.
Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.
Selanjutnya pada proses yang dinamakan best effort yaitu IP tidak memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengembalikan kondisi paket yang tidak dikirim rusak, memberi pilihan keandalan pada layer transport menjadikan IP bisa di adaptasi pada bagian tipe komunikasi, header paket PC tidak memiliki field yang berfungsi untuk acknowledgment untuk pengiriman paket, error control, dan tracking paking.
Pada media independent operasi IP tidak dipengaruhi oleh media yang dilewati data bersifat independent dari lapisan antar muka jaringan karena memang IP didesain agar mendukung banyak komputer dan atar muka jaringan. IP bersifat independen terhadap atribut lapisan fisik, seperti halnya pengabelan, pensinyalan, dan bit rate. Selain itu IP juga bersifat indepemden terhadap atribut lapisan data link seperti halnya mekanismemedia access control (MAC), pengalamatan MAC serta ukuran frame terbesar. IP menggunakan skema pengalamatannya sendiri, yang disebut sebagai IP Adress yang merupakan bilangan 32bit dan independen terhadap skema pengalamatan yang digunakan dalam lapisan antar muka jaringan.

4.Pada proses pengiriman frame – frame data antara antara Tx dan Rx melalui sebuah media fisik, terdapat proses yang dikenal sebagai Recognizing Frames Signals. Jelaskan mekanisme proses tersebut dan detail bagian yang terlibat pada proses tersebut serta apakah hubungannya dengan FCS (Frame Check Sequences).
Jawab :

Encoding: menerjemahkan bit data ke dalam sinyal supaya dapat dikirimkan.
Framing: membuat batas pada urutan bit (strings) dalam satu kesatuan unit (blok, paket) Terbentuk kelompok bit dalam unit frame Tanda awal dan akhir sebuah frame.
Kegunaan frame:
-Sinkronisasi (awal, akhir transmisi 1 blok data).
-Kontrol (recovery): deteksi kesalahan dan retransmisi pada satu frame (blok data)

Blok data (kumpulan bits) dipertukarkan dalam satu unit => frames
Problem: Bagaimana mengetahui akhir dan awal dari frame?
Setiap frame mulai dengan pola (sequence) bit yang unik sebagai tanda (flag):
Misalkan: 01111110 = 0160

Problem: Bagaimana jika data berisi “pola” bit
flag tsb?
Contoh Protokol Data Link:
High Level Data Link Control (standard OS) Bermula dari standard IBM: SDLC (Synchronous DL Control).
Bit Stuffing: flag: 01111110
Sender:Sisipkan bit 0, pada setiap lima bit 1 yang berurut.
Receiver: Jika melihat lima bit 1 berurut, lakukan “decision” berdasarkan dua bit sesudahnya:
Jika bit berikutnya 0 (pasti stuffed bit), remove bit 0 tsb.
Jika bit berikutnya 1, lihat lagi bit sesudahnya
• Jika 0 berarti akhir dari frame (flag: 01111110)
• Jika 1 berarti error, buang frame tsb (receiver meneriman invalid bit: 01111111)


Sebuah frame check sequence (FCS) merujuk pada karakter extra checksum yang ditambahkan ke frame dalam communication protocol for error detection and correction. Frame yang digunakan untuk mengirim data lapisan atas dan akhirnya aplikasi pengguna data dari sumber ke tempat tujuan. Paket data termasuk pesan untuk dikirim, atau pengguna data aplikasi. Extra bytes dapat ditambahkan sehingga frame memiliki panjang minimum untuk tujuan waktu. LLC byte juga disertakan dengan bidang Data standar IEEE frame. Sublayer LLC mengambil protokol jaringan data, yang merupakan paket IP, dan menambahkan informasi kontrol untuk membantu mengirimkan paket ke node tujuan. Layer 2 berkomunikasi dengan lapisan atas melalui LLC. (OSI model)
Semua frame dan bit, byte, dan field yang terkandung di dalamnya, yang rentan terhadap kesalahan dari berbagai sumber. FCS Field berisi angka yang dihitung oleh simpul sumber (source node) berdasarkan data dalam frame. Angka ini ditambahkan ke akhir sebuah frame yang dikirimkan. Saat node tujuan menerima frame dengan nomor FCS dihitung ulang dan dibandingkan dengan nomor FCS yang dimasukkan dalam field. Jika dua angka yang berbeda, diasumsikan kesalahan, frame tersebut akan dibuang. Menghitung host yang mengirimkan sebuah checksum di seluruh frame dan menambahkannya sebagai sebuah trailer terhadap data. Host penerima menghitung checksum pada frame yang menggunakan algoritma yang sama, dan membandingkannya dengan yang diterima FCS. Cara ini dapat mendeteksi apakah ada data yang hilang atau diubah dalam perjalanan. Ada kemungkin kemudian membuang data, dan meminta transmisi ulang dari frame yang salah.
The FCS sering ditransmisikan sedemikian rupa sehingga penerima dapat menghitung jumlah yang berjalan di seluruh frame, termasuk trailing FCS, dan mengharapkan untuk melihat hasil yang tetap (seperti nol) bila benar. Seperti umumnya FCS muncul segera sebelum frame-ending delimiter.


5.Sebuah perusahaan PT Maju Terus Pantang Mundur yang mempunyai kantor pusat di Jakarta dan mempunyai cabang dikota Bandung, Jogjakarta dan Surabaya. (Lihat Gambar di bawah ini) Buatlah konfigurasi IP pada jaringan tersebut dengan menggunakan teknik VLSM. Blok IP yang tersedia adalah 172.16.0.0 (Petunjuk : untuk mendapatkan hasil yang optimal bagilah jaringan tersebut menjadi 7 subnet dan jawaban hendaknya mencantumkan Network Address, Broadcast Address, Range User Address dan IPAddress yang tidak terpakai dari setiap subnetnya )


Dari gambar yang diberikan, sebenarnya ada 4 jaringan yang bisa dibuat. Namun untuk mendapatkan hasil optimal sesuai dengan petunjuk, perlu dibuat 7 jaringan (subnetwork). Dari sini, saya mengasumsi subnet untuk Jogjakarta dan Jakarta perlu dibagi lagi dalam subnet tersendiri mengingat user yang relatif banyak. Sedangkan untuk Bandung dan Surabaya tidak perlu dibagi lagi. Asumsi hasil yang optimal adalah satu subnet mempunyai jumlah user lebih sedikit dari 200. Maka Jogjakarta dibagi dalam 2 subnet yang masing-masing mempunyai 100 user. Sedangkan Jakarta dibagi dalam 3 subnet, 2 subnet mempunyai 167, dan 1 subnet mempunyai 166 user.
Jadi subnet yang akan dibuat adalah:
Jakarta1 Jakarta2 Jakarta3 Jogjakarta1 Jogjakarta2 Bandung Surabaya
167 users 167 users 166 users 100 users 100 users 20 users 50 users
Blok IP: 172.16.0.0, karena didalam soal tidak ada keterangan prefix, maka saya asumsikan prefixnya 22, sebab kalau prefixnya 23 atau 24, tidak akan mencukupi untuk 770 users. Dengan prefix 22 bisa mengakomodasi 1024 users → 172.16.0.0/22.
Karena Jakarta1 dan Jakarta2 ada 167 users, dan Jakarta3 ada 166 users, maka prefix min. adalah 24, dengan prefix 24, 1 subnet bisa max. 254 users. Sedangkan prefix untuk Jogjakarta1 dan Jogjakarta2 adalah 25, dengan prefix ini, subnet bisa max. 126 users. Prefix untuk Bandung adalah 27, dengan prefix ini, subnet bisa max. 30 users. Terakhir, prefix untuk Surabaya adalah 26, dengan prefix ini, subnet bisa max. 62 users.

Subnet Network Address Broadcast Address Range User Address Range Address not used
Jakarta1 172.16.0.0/24 172.16.0.255 172.16.0.1-172.16.0.254 172.16.0.168-172.16.0.254
Jakarta1 172.16.1.0/24 172.16.1.255 172.16.1.1-172.16.1.254 172.16.1.168-172.16.1.254
Jakarta1 172.16.2.0/24 172.16.2.255 172.16.2.1-172.16.2.254 172.16.2.167-172.16.2.254
Jogjakarta1 172.16.0.0/25 172.16.0.127 172.16.0.1-172.16.0.126 172.16.0.101-172.16.0.126
Jogjakarta2 172.16.0.128/25 172.16.0.255 172.16.0.129-172.16.0.254 172.16.0.229-172.16.0.254
Bandung 172.16.0.0/27 172.16.0.31 172.16.0.1-172.16.0.30 172.16.0.21-172.16.0.30
Surabaya 172.16.0.0/26 172.16.0.63 172.16.0.1-172.16.0.62 172.16.0.51-172.16.0.62

Tidak ada komentar:

Posting Komentar