Sabtu, 30 Oktober 2010

UTS Tersulit sejauh ini...

PROYEK IT DAN MANAJEMEN PERUBAHAN
Dosen: Dr. Ir. Joko Hari Nugroho, M.Sc


1. Kembangkanlah outline (heading dan subheading) project management plan untuk pembuatan website kelas mata kuliah, dan isilah secara rinci bagian pendahuluan atau overview. Diasumsikan bahwa website ini meliputi sebuah homepage yang terhubung dengan silabus kelas mata kuliah, materi pelajaran atau informasi instruksional yang lain; terhubung dengan textbook; terhubung dengan homepage lain yang mengandung informasi tentang project management, dan terhubung dengan homepage personil anggota kelas saat ini dan anggota kelas mendatang (member of future classes). Masukkan juga buletin dan chat room ke dalamnya dimana para siswa dan instruktur dapat berbagi informasi. Asumsikan Ketua Program Studi sebagai project sponsor; Anda sebagai project manager dan diperlukan waktu setahun untuk menyelesaikan proyek tersebut. (Nilai : 30)


Jawaban :
1. Outline Project Management Plan pada pembuatan website mata kuliah :
Scope Management
a. Pendahuluan
Web site kelas mata kuliah merupakan proyek yang dikerjakan sebagai wadah komunikasi antara mahasiswa dengan penyelenggara dan dosen. Website ini berguna dalam proses belajar dan mengajar yang terhubung dengan sistem informasi akademik. Untuk mendapatkan informasi tersebut mahasiswa harus terdaftar dalam database system informasi akademik yang terhubung langsung dengan system informasi Program Studi/Jurusan dan BAAK. Website ini dimaksudkan agar informasi yang didapatkan akurat dan tepat waktu dan merupakan sarana yang sangat penting sebagai salah satu alat untuk memantau perkuliahan yang transparan.
Website ini meliputi sebuah homepage yang terhubung dengan silabus kelas mata kuliah, materi pelajaran atau informasi instruksional yang lain; terhubung dengan textbook; terhubung dengan homepage lain yang mengandung informasi tentang project management, dan terhubung dengan homepage personil anggota kelas saat ini dan anggota kelas mendatang (member of future classes). Buletin dan chat room ada didalamnya dimana para mahasiswa dan dosen dapat berbagi informasi.
b. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan website kelas mata kuliah ini adalah untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan serta kualitas perkuliahan, baik dari aspek teknis dan administratif, mengupayakan kemudahan input data langsung dihubungkan dari data base system informasi akademik dan mempermudah para pengambil keputusan dalarn membuat/menentukan kebijaksanaan dibidang perkuliahan.
Sedangkan tujuan dari pembuatan website adalah untuk lebih meningkatkan kualitas perkuliahan melalui aplikasi program komputer berdasarkan sistem data base dan pelaporan kehadiran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, sistematis, lengkap, akurat, dalam pengaplikasiannya.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari pelaksaan kegiatan ini adalah pembuatan website yang siap saji baik secara laporan, cetakan maupun secara jaringan baik jaringan lokal maupun jaringan internet.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup proyek ini adalah pengumpulan, pengolahan dan analisa data penggunaan internet yang relevan; mengkaji website kelas mata kuliah yang sudah ada dalam rangka membangun dan mengembangkan data base sistem informasi akademik dan mengembangkan website sistem informasi akademik secara komputerisasi dengan elemen data berdasarkan pada penyempurnaan atas format masukan yang sudah ada dengan format keluarannya, menyusun buku manual operasional website secara lengkap sebagai bahan acuan dasar dalam penerapan dan penggunaan sistem, membuat master beserta back up data disamping yang terpasang pada perangkat keras komputer dan sistem data base dalam bentuk digital yang sudah terjamin pengoperasiannya, melaksanakan pelatihan (on the job training) pengoperasian sistem kepada personil pegawai dan mahasiswa yang akan bertanggung jawab dalam pengoperasian sistem tersebut.

Resource Management
d. Metodologi Pengembangan
Sebelum membahas langkah-langkah yang lebih detail tentang pembuatan website kelas mata kuliah, kita perlu telaah lebih dulu masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem informasi akademik yang sudah dikembangkan. Pada dasarnya ada lima komponen utama dalam pengembangan Sistem Informasi akademik yang perlu diperhatikan, yaitu: Sumber Data, yaitu data-data yang akan terlibat langsung dan tidak langsung dalam Sistem Informasi, Sumber Daya Manusia, merupakan orang-orang yang terlibat langsung dalam Sistem Informasi, baik sebagai pengoperasi, penanggungjawab, maupun pemelihara, Stake Holder, merupakan elemen instansi terkait dengan sistem aplikasi yang terdiri dari : Mhasiswa, Dosen, Jurusan, BAAK dan bagian lain yang terkait, Aplikasi, merupakan elemen perangkat lunak yang terdiri dari perangkat lunak paket sebagai dasar dan perangkat lunak aplikasi terkustomisasi yang harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pemakai. Perangkat Keras, merupakan segala perangkat keras yang terlibat dalam operasional Sistem Informasi yang akan dipakai. Perangkat keras ini berbasiskan pada operasional teknologi komputer.
Kelima komponen di atas sangat vital dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karenanya pemberdayaan kelima komponen di atas secara simultan sangat penting, dan harus diperhatikan dengan seksama.
e. Analisis Kebutuhan
Pada pembuatan website kelas mata kuliah, dibutuhkan analisis kebutuhan yang diperlukan bagi stakeholder berdasarkan kebutuhan masing-masing stakeholder dapat indentifikasikan masalah dari masing-masing aktor yang selanjutnyamemerlukan pemecahan masalah melalui formulasi masalah.
f. Metodologi Pengembangan Sistem
Website yang dibuat hanya akan optimal apabila didukung oleh ketersediaan data yang lengkap dan mutakhir, dengan demikian maka kemampuan sistem untuk mengolah data serta menyajikan pelaporan-pelaporan akan berjalan dengan baik. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka sebagai salah satu rangkaian pekerjaan yang telah dilakukan adalah pengumpulan dan pemutakhiran data. Pengumpulan data yang diperlukan untuk pengembangan website ini, terbagi menjadi dua metode yaitu dengan metode survey langsung di mana data tersebut berada atau instansi terkait untuk memperoleh data secara komprehensif, serta dengan metode diskusi secara berkesinambungan untuk mendapatkan bentuk aplikasi dan database seperti yang diharapkan user. Data-data tersebut dikumpulkan secara bertahap dengan memperhatikan waktu yang tersedia dari pihak user atau yang terkait lainnya untuk mempersiapkan data tersebut.
Keseluruhan data tersebut masih berbentuk hard copy atau cetak, jadi harus dirubah dulu menjadi data digital agar dapat dilakukan proses aplikasi. Proses pengubahan data dari bentuk laporan kertas menjadi data digital inilah yang dijadikan sebagai sarana uji coba dalam inputing data yang nantinya akan dipakai untuk pemasukan data oleh pemberi kerja di masa mendatang. Ketidakseragaman struktur data mengakibatkan kesulitan dalam penentuan standar dan kodefikasi database yang akan dikembangkan, setelah melalui berbagai pertimbangan dan konsultasi dengan pihak pemberi kerja akhirnya dapat disetujui suatu struktur standar database, yang selanjutnya dipakai sebagai acuan dalam penyusunan program website ini.
Dari data yang dikumpulkan diperlukan acuan data dan akhirnya dilakukan koreksi dalam merubah struktur data menjadi struktur acuan program aplikasi. Langkah ini ditempuh untuk menghemat waktu dan tenaga dibandingkan dengan memasukkan data-data ini kembali ke dalam format yang bisa dibaca oleh MS SQL Server dan selanjutnya bisa diproses dengan menggunakan program aplikasi untuk menampilkan data-data tersebut ke dalam paket-paket programnya.
Hingga saat pembuatan laporan ini data-data yang diperlukan telah sebagian besar diperoleh, sehingga tahap verifikasi data, penyusunan database, serta desain database dan aplikasi dapat dilakukan oleh SDM operator. Berdasarkan data yang terkumpul, selanjutnya disusun standar dan kodefikasi database yang akan dikembangkan berdasarkan ketentuan yang berlaku, serta verifikasi data dan normalisasi data. Data-data yang telah berhasil dikumpulkan tersebut, secara keseluruhan telah dimasukkan dalam sistem yang terintegrasi dan tersusun secara sistematis agar memudahkan pemrograman dan pengaksesan data hingga ke updating data. Dengan demikian informasi website secara akurat dan user friendly dapat dihasilkan. Untuk mewujudkan website seperti tersebut di atas, maka data yang diperoleh telah dilakukan penyetaraan dan normalisasi ke dalam aplikasi yang akan dibuat. Selanjutnya data tersebut akan diberi kode untuk masing-masing kelompok data. Seperti kode untuk data Nomor Induk Mahasiswa, Nomor Induk Dosen, Nama dan Alamat, Nama Mata Kuliah, Kelas, Mengajar, dan seterusnya. Kode-kode ini berfungsi untuk menyusun data secara relational. Secara umum metodologi pengembangan sistem ini terdiri dari empat bagian besar. Analisis, desain sistem , konstruksi dan implementasi, dengan masing-masing dari empat bagian besar ini masih terbagi-bagi lagi dalam beberapa bagian.

Communication Management
g. Organisasi Pelaksanaan
Mengingat pekerjaan ini adalah merupakan pekerjaan yang bersifat multi disiplin yaitu memerlukan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu yang tujuannya untuk dapat mencapai hasil yang efektif pada berbagai fase kegiatan. Maka dibawah ini akan dijabarkan mengenai organisasI pelaksana pekerjaan, koordinasi pelaksana pekerjaan, penyediaan personil, tugas dan tanggung jawab personil.
Organisasi pelaksana pekerjaan, akan dilaksanakan oleh tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, mengingat dari banyaknya cakupan kegiatan dan masalah yang akan ditangani.
Pelaksanaan Pekerjaan ini meliputi pengaturan aktifitas personil, sarana pendukung pelaksanaan dan masalah tersedianya waktu untuk pelaksanaan sebagai batasan aktivitas.
Struktur Organisasi pelaksana pekerjaan disusun sedemikian rupa sehingga terbentuk kerjasama yang baik antara Konsultan dengan Pemberi Tugas, hal ini karena adanya garis intruksi serta koordinasi yang jelas antara Konsultan dengan Pemberi Tugas dan adanya garis intruksi dan garis komando koordinasi yang jelas diantara tenaga-tenaga Konsultan yang ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan ini, sehingga ada kejelasan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing personil serta adanya komunikasi dalam pelaksanaan pekerjaan.

Untuk menunjang hasil pekerjaan yang optimum, personil pelaksana pekerjaan merupakan suatu team yang terdiri dari beberapa tenaga ahli yang mempunyai keahlian sesuai dengan bidang masing-masing.
Personil pelaksana akan ditempatkan dalam pekerjaan ini, sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Selain itu personil pelaksana yang ditempatkan sudah berpengalaman dalam pekerjaan yang sejenis dengan pekerjaan ini.
Masalah koordinasi pelaksanaan ini menyangkut masalah Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan, dimana cara pengaturan penanganan pelaksanaan menentukan selesai tidaknya pekerjaan tersebut pada waktunya. Berikut ini kami uraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas cara pengaturan pelaksanaan tersebut Koordinasi Pelaksanaan Pekerjaan, Penyediaan Personil dan Tugas dan tanggung jawab personil.
Penugasan personil dalam pekerjaan ini, dilakukan dengan memperhatikan jadual pelaksanaan pekerjaan yang menyangkut bidang keahliannya. Penugasaan personil di sesuaikan dengan waktu kebutuhan serta keterlibatanya di dalam masing-masing tahapan dalam proses penyelesaian pekerjaan ini, yang pada dasarnya memenuhi kebutuhan sesuai dengan aspek pengerjaan yang terdapat didalam TOR. Adapun jadual keterlibatan masing¬masing personil tersebut dapat dilihat pada tabel. Sedangkan jadwal alokasi personil yang akan ditugaskan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:


Schedule Management
h. Jadwal Pembuatan
Mengingat total waktu sekuensial yang ada hanya satu tahun, maka proses pekerjaan pembangunan websitei, penyediaan perangkat lunak dan perangkat keras, pelatihan dan integrasi akan dilakukan semaksimal mungkin secara paralel. Jadwal tersebut dapat ditunjukkan dalam diagram sebagai berikut:



Risk Management
i. Contigency Planning
Mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan risk manajemen melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi)

Financial Management
j. Pembiayaan
Pembiayaan ini mencakup pada pembuatan website, hardware, software, dan lain-lain.


Procurement Management
k. E-procurement
Apabila website ini dimiliki oleh instansi pemerintah, maka akan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa pemerintah – LKPP. e – procurement merupakan sistem baru yang dikembangkan dari proses pengadaan secara manual ke elektronik berdasarkan UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dalam pelaksanaannya, e-procurement dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi. Hal ini perlu diberlakukan untuk menghindari pertemuan antara pengguna dan penyedia sesedikit mungkin (faceless) sehingga kemungkinan untuk KKN bisa diminimalkan. Dengan adanya e-procurement para stakeholder bisa mendapatkan manfaat, yaitu transaksi menjadi transparan, karena pada saat on-line, publik dapat mengakses dengan mudah. Informasi pengadaan dapat di up date setiap saat, serta riwayat vendor mudah dimonitor baik dari track record, history dan performance.










2. Ada 5 buah alternatif proyek pengembangan infrastruktur IT. Bila internal sponsor perusahaan sedang kesulitan.

Buatlah weighting score model dan bar graph-nya sebagai perangkat bantu untuk menentukan urutan dalam memilih proyek. (catatan : bobot masingmasing kriteria agar ditentukan sendiri, dan kuantifikasi nilai terhadap pernyataan kualitas untuk masing-masing proyek harap ditentukan sendiri) (Nilai : 30)




Urutan proyek yang akan dipilih yaitu :
1. Proyek 1
2. Proyek 4
3. Proyek 3
4. Proyek 2
5. Proyek 5


3. Jelaskan :
a) Dokumen keluaran (output document) pada setiap dari 5 tahap proses proyek (initiating, planning, executing, monitoring and controlling, closing) untuk 9 knowledge area manajemen proyek
b) Mengapa budaya organisasi (organization culture) berhubungan dengan manajemen proyek? dan jenis budaya apa saja yang akan member dampak pada terciptanya lingkungan proyek yang kuat dan kondusif
c) Configuration management pada integrated change control
d) Implementasi balance score cards untuk membantu dalam memilih proyek yang mendukung strategi bisnis.(Nilai : 40)

Jawaban :
a. Dokumen keluaran (output document) pada setiap dari 5 tahap proses proyek :
- Initiating : analisis bisnis kebutuhan/persyaratan di target yang terukur, arus operasional, analisis keuangan biaya dan manfaat termasuk anggaran, analisis stakeholder termasuk pengguna, personil dukungan untuk proyek, proyek piagam termasuk biaya, tugas, pengiriman dan jadwal.
- Planning : detail rencana, pernyataan ruang lingkup, cara memilih tim perencanaan, kiriman dan struktur rincian kerja, kegiatan dalam urutan logis, kebutuhan sumberdaya untuk kegiatan, estimasi waktu dan biaya untuk kegiatan, jadwal, anggaran, risiko perencanaan, persetujuan formal untuk mulai bekerja.
- Executing : laporan hasil koordinasi orang dan sumber daya, serta integrasi dan kegiatan proyek sesuai dengan rencana manajemen proyek.
- Monitoring and Controling : hasil pengukuran kegiatan proyek yang sedang berlangsung, laporan monitoring variable proyek (biaya, usaha, ruang lingkup, dll) dan laporan kinerja proyek , saran tindakan korektif untuk mengatasi masalah dan risiko benar, laporan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi bisa menghindari pengendalian perubahan terintegrasi sehingga hanya menyetujui perubahan itu dilakukan.
- Closing : administrasi kegiatan meliputi pengarsipan file dan dokumentasi serta kontrak penutupan.
b. Budaya organisasi berhubungan dengan manajemen proyek
Perbedaan tingkat keberhasilan manajemen proyek mungkin akibat dari fakta bahwa beberapa organisasi melakukan pekerjaan yang lebih baik dari pelatihan manajer proyek mereka. Jadi mereka mungkin lebih terampil dan berpengetahuan dalam disiplin manajemen proyek. Tapi cara organisasi Anda berkaitan dengan pelatihan adalah salah satu aspek budaya organisasi Anda secara keseluruhan. Sejumlah faktor besar-gambar mempengaruhi kemampuan Anda untuk memberikan proyek berhasil. Kita melihat dua di antaranya: budaya dan struktur. Budaya memiliki pengaruh besar pada tingkat keberhasilan. budaya organisasi memiliki banyak hubungannya dengan tingkat keberhasilan proyek. Istilah budaya umumnya berarti "bagaimana kita melakukan hal-hal di sini." Bayangkan bahwa seseorang bertanya kepada Anda bagaimana organisasi Anda berhasil memberikan proyek. Jika Anda mengatakan, "Kami cukup miskin di proyek pengiriman," kau menyuarakan persepsi tentang salah satu aspek budaya Anda. Budaya datang ke dalam bermain pada proyek-proyek di beberapa daerah.
Banyak organisasi yang memiliki proses yang baik di tempat dan orang-orang pada umumnya mengikuti mereka. Ini mungkin faktor tunggal terbesar dalam keberhasilan proyek secara keseluruhan. Jika organisasi Anda mengikuti proses, manajemen proyek yang baik scalable, akan lebih berhasil secara konsisten pada proyek-proyek. Tim seluruh proyek umumnya tahu bagaimana cara membuat dan mengikuti rencana kerja, dan dapat menggunakan proses standar untuk secara efektif mengelola risiko, perubahan ruang lingkup, dan isu-isu yaitu :
Pemerintahan
Banyak organisasi yang memiliki proses di tempat, tapi tidak ada yang mengikuti mereka. Ini menyoroti masalah dengan tata kelola manajemen. Dalam istilah sederhana, pemerintahan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan memastikan orang melakukan apa yang mereka lakukan. Biasanya, jika struktur manajemen terlibat dan tertarik dalam proyek, dan jika manajer memastikan bahwa proses manajemen proyek diikuti, akan lebih sukses. Jika setiap manajer proyek adalah dirinya sendiri dan dukungan manajemen serampangan, bagaimanapun, akan cenderung gagal.
Pelatihan
Beberapa organisasi melakukan pekerjaan yang buruk dari manajer proyek pelatihan. Biasanya, organisasi-organisasi ini melakukan pekerjaan yang buruk dalam pelatihan secara umum. Jika manajer proyek biasanya tidak memiliki keterampilan yang tepat (selain dari sekolah pukulan keras), tidak akan berhasil.
Peran dan tanggung jawab
Dalam organisasi yang sukses, orang biasanya mengetahui peran mereka bermain proyek dan apa yang diharapkan dari mereka. Ini termasuk sponsor aktif, klien tertarik, dan terlibat stakeholder manajemen. sponsor, misalnya, perlu menjalankan peran jaminan kualitas dan menjadi juara proyek dalam organisasi nya. Jika organisasi Anda mulai meninggalkan proyek dan manajer proyek dalam vakum kepemimpinan, Anda tidak akan berhasil secara konsisten.

Budaya mungkin memainkan peran terbesar dalam apakah organisasi berhasil dalam melaksanakan proyek. Jika organisasi memiliki kesulitan menyelesaikan proyek dengan sukses, tidak bisa menyalahkan para manajer proyek. Mereka hanya bekerja keras dalam budaya yang tidak mendukung upaya mereka. Manajer, termasuk ketua organisasi, perlu untuk meningkatkan dan mengevaluasi proyek kebudayaan. Sampai perubahan budaya, manajer proyek secara konsisten akan berjuang untuk sukses.

Struktur organisasi dapat membantu atau menyakiti keberhasilan proyek. Untuk tingkat yang lebih rendah, struktur organisasi anda bisa mendapatkan di jalan, atau membantu mendukung, keberhasilan keseluruhan proyek. Kita dapat mengubah struktur organisasi. Bahkan, kita dapat mengubah struktur organisasi sering, dan beberapa perusahaan melakukan hal itu. Budaya, di sisi lain, tidak mudah berubah. Hal ini dapat waktu bertahun-tahun untuk sebuah organisasi besar untuk mengembangkan budaya unggul (meskipun tidak sepanjang waktu hampir jatuh kembali ke biasa-biasa saja).

Jenis budaya yang akan member dampak pada terciptanya lingkungan proyek yang kuat dan kondusif yaitu sebagai berikut:
• Positif lingkungan kerja: ini termasuk faktor-faktor seperti
 keterbukaan terhadap ide-ide baru,
 pegawai merasa dihargai sebagai individu,
 diskusi terbuka dengan atasan didorong dll
• Manajemen kepemimpinan: ini termasuk faktor-faktor seperti
 tujuan yang jelas mengatur dan tanggung jawab didelegasikan,
 karyawan memiliki masukan dalam pengambilan keputusan,
 insentif yang ditawarkan untuk bekerja pada ide-ide baru,
 berisiko tinggi tinggi kembali proyek didorong dll
• Hasil orientasi: ini termasuk faktor-faktor seperti
 karyawan ditekan untuk menyelesaikan pekerjaan,
 lebih penting daripada hasil yang benar benar prosedur dll
c. Configuration management pada integrated change control
Cara menjamin bahwa deskripsi dari produk yang dihasilkan sudah benar dan lengkap. Berkonsentrasi pada manajemen teknologi dengan mengidentifikasi dan mengendalikan karakteristik produk berdasarkan fungsional dan desain fisik propduk yang dimaksud. Spesialis manajemen konfirugasi bertugas untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan konfirugasi, mengendalikan perubahan, mencatat dan melaporkan perubahan, serta mengaudit produk-produk dalam rangka memverifikasi kesesuaiannya dengan requirements.

d. Implementasi balance score cards untuk membantu dalam memilih proyek yang mendukung strategi bisnis.
Balance score card dibangun untuk membantu memilih dan memanajemen proyek yang selaras dengan strategi bisnis. Balanced Scorecard adalah metodologi yang mengubah penggerak (drivers) organisasi seperti layanan konsumen, inovasi, efisiensi operasional, dan kinerja finansial menjadi besaran-besaran yang terukur (defined metrics).
Balanced scorecard adalah perencanaan strategis dan sistem manajemen yang digunakan secara ekstensif dalam bisnis dan industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk menyelaraskan kegiatan bisnis dengan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan mengawasi kinerja organisasi terhadap strategis tujuan. Hal ini berasal oleh Drs. Robert Kaplan (Harvard Business School) dan David Norton sebagai kerangka pengukuran kinerja yang ditambahkan langkah strategis kinerja non-keuangan untuk metrik keuangan tradisional untuk memberikan manajer dan eksekutif pandangan 'lebih' seimbang kinerja organisasi. Sementara itu Kata balanced scorecard diciptakan pada 1990-an awal, akar jenis ini pendekatan yang mendalam, dan termasuk karya perintis General Electric pada pengukuran kinerja pelaporan di tahun 1950 dan karya insinyur proses Perancis (yang menciptakan Tableau de Bord - secara harfiah, sebuah dashboard "" ukuran kinerja) di bagian awal abad ke-20.

Balanced scorecard telah berkembang dari penggunaan awal sebagai kerangka pengukuran kinerja yang sederhana untuk sebuah perencanaan strategis penuh dan sistem manajemen. "Baru" balanced scorecard mengubah rencana strategis organisasi dari sebuah dokumen yang menarik tapi pasif ke dalam "perintah berbaris" untuk organisasi setiap hari. Ini menyediakan kerangka kerja yang tidak hanya menyediakan pengukuran kinerja, tetapi membantu perencana mengidentifikasi apa yang harus dilakukan dan diukur. Ini memungkinkan para eksekutif untuk benar-benar menjalankan strategi mereka.

Pendekatan manajemen strategis baru untuk pertama kali rinci dalam serangkaian artikel dan buku oleh Drs. Kaplan dan Norton. Menyadari beberapa kelemahan dan ketidakjelasan dari pendekatan manajemen sebelumnya, pendekatan balanced scorecard menyediakan resep yang jelas untuk apa perusahaan harus mengukur untuk "keseimbangan" perspektif keuangan. Balanced scorecard adalah sistem manajemen (bukan hanya suatu sistem pengukuran) yang memungkinkan organisasi untuk mengklarifikasi visi dan strategi dan menerjemahkannya ke dalam tindakan. Menyediakan umpan balik di sekitar kedua proses bisnis internal dan hasil eksternal dalam rangka untuk terus meningkatkan kinerja strategis dan hasil. Ketika sepenuhnya dikerahkan, balanced scorecard mengubah perencanaan strategis dari sebuah latihan akademik ke pusat saraf dari suatu perusahaan.

Kaplan dan Norton menggambarkan inovasi dari balanced scorecard sebagai berikut:

" balanced scorecard mempertahankan ukuran keuangan tradisional Tapi ukuran finansial menceritakan peristiwa masa lalu, cerita yang memadai bagi perusahaan industri yang usia investasi dalam kemampuan jangka panjang dan hubungan dengan pelanggan tidak penting untuk kesuksesan. Langkah-langkah keuangan tidak memadai, namun. , untuk menuntun dan mengevaluasi perjalanan perusahaan bahwa informasi usia harus dilakukan untuk menciptakan nilai masa depan melalui investasi pada pelanggan, pemasok, karyawan, proses, teknologi, dan inovasi. "


Balanced scorecard bukanlah software. Sayangnya, banyak orang percaya bahwa jumlah perangkat lunak yang mengimplementasikan untuk mengimplementasikan balanced scorecard. Setelah scorecard telah dikembangkan dan diimplementasikan Namun, perangkat lunak manajemen kinerja dapat digunakan untuk mendapatkan informasi kinerja yang tepat untuk orang yang tepat pada waktu yang tepat. Otomasi menambah struktur dan disiplin untuk menerapkan sistem Balanced Scorecard, membantu transformasi data perusahaan yang berbeda menjadi informasi dan pengetahuan, dan membantu mengkomunikasikan informasi kinerja. Balanced Scorecard Lembaga resmi merekomendasikan QuickScore Informasi Kinerja SystemTM dikembangkan oleh Spider Strategi dan co-dipasarkan oleh Institut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar