Selasa, 09 November 2010
Tipe Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang salaing berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user)
Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna.
Sistem informasi adalah kumpulan informasi didalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis sebuah organisasi.Di dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
Menurut Raymond Mcleod : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
Pada dekade terakhir revolusi informasi telah mengubah cara organisasi-organisasi melakukan bisnis. Manajemen dan akademisi memandang sistem informasi (SI) dari peran pendukung ke peran stratejik.
Penelitian dalam bidang SI menunjukkan bahwa organisasi mempunyai peranan yang berbeda-beda untuk SI dalam operasinya dan bahwa berbagai aspek perencanaan stratejik SI akan sangat bergantung pada peranan SI. Penelitian ini secara empiris mengevaluasi perbedaan karakteristik dalam perencanaan, dukungan organisasional, dan kinerja dari perencanaan SI antara organisasi dengan peranan yang berbeda-beda untuk SI. Operasionalisasi “peranan SI” didasarkan pada rerangka “strategic grid”. Data penelitian ini dikumpulkan dengan mail survey dari 82 perusahaan. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa variabel kualitas proses perencanaan dari karakteristik perencanaan, variabel integrasi bisnis - SI, kualitas mekanisme pendukung, dan keterlibatan manajemen puncak dari karakteristik organisasional, dan tiga variabel dari karakteristik kinerja secara signifikan berbeda di antara organisasi yang mempunyai peranan SI yang berbeda-beda.
Secara garis besar sistem informasi dikelompokkan menjadi 2, yaitu sistem informasi yang digunakan untuk mendukung operasional dan sistem informasi yang mendukung manajemen.
Sistem informasi yang digunakan untuk mendukung operasional terkait dengan opersional sehari-hari yang berlangsung di dalam suatu organisasi : pemrosesan transaksi, pengendalian proses, dan kerjasama antar tim/bagian di dalam suatu organisasi. Sistem pemrosesan transaksi misalnya saja memproses data hasil transaksi bisnis, memperbaharui basisdata opersional, menghasilkan dokumen bisnis. Sistem pengendalian proses terkait dengan proses mengawasi dan mengendalikan proses industri, misalnya : sistem produksi baja, penyulingan minyak dengan sensor yang terhubung komputer. Sistem kerjasama perusahaan mendukung komunikasi dan kerjasama tim/bagian/kelompok kerja disuatu organisasi/perusahaan dengan memanfaatkan piranti elektronik dan teknologinya, misalnya e-mail, fax, teleconference. Sistem ini mengarah pada otomatisasi perkantoran. Berdasarkan evolusi sistem informasi berbasis komputer, fokus awal pada data yakni pada awal abad dua puluh, perusahaan umumnya mengabaikan keutuhan informasi pada manajer hingga tersedialah komputer generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi akuntansi yang biasa disebut Data Processing ( DP ).
Menurut Gordon Davis, pengertian/definisi informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan berguna untuk pengambilan keputusan saat ini atau di masa mendatang. Sedangkan menurut McFadden dan kawan-kawan, informasi dinyatakan sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang mengunakannya. Baik menurut Gordon Davis maupun McFadden informasi didapatkan dari pengolahan/pemrosesan data.
Data dan informasi saling terkait dan membentuk suatu siklus yang disebut siklus informasi (siklus informasi menurut Burch and Grudnitski).
Informasi merupakan sumber daya yang mahal harganya, semakin berkualitas suatu informasi maka semakin mahal harganya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kualitas informasi adalah aksesibilitas, kelengkapan, ketelitian, relevansi, ketepatan waktu, kejelasan, dan fleksibilitas. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas tidak terlepas dengan bagaimana mengelola informasi tersebut, hal ini tidak terlepas dari apa yang disebut manajemen informasi, yaitu segala aktivitas untuk memperoleh informasi, meggunakannya seefektif mungkin, dan membuangnya di saat yang tepat.
Kemudian muncul fokus baru pada informasi. Pada tahun 1964, perusahaan komputer menawarkan Sistem Informasi Manejemen (SIM). Satu kesalahan khusus menjadi ciri sistem yang terlalu ambisius. Perusahaan mengira mereka dapat membangun sistem informasi raksasa untuk mendukung semua manajer. Rancangan sistem menjadi membengkak dan tugas tak mungkin terkelola.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang digunakan
untuk mendukung manajemen. Output dari SIM berupa informasi dalam bentuk laporan-laporan yang disajikan untuk level manajemen tertentu. Karena SIM ini merupakan salah satu sistem informasi yang mendukung kerja manajerial, maka perlu diketahui hal-hal yang berkaitan dengan manajemen dimulai dari pembagian level manajemen sampai dengan tipe informasi yang disajikan bagi level manajemen tertentu. Ini menjadi bagian yang sangat penting terutama jika dikaitkan dengan bagaimana merancang suatu sistem informasi manajemen bagi organisasi/instansi/institusi/perusahaan.
Pengertian SIM yaitu sistem yang terintegrasi antara user dengan mesin yang memberikan informasi untuk mendukung operasional, manajemen, dan fungsi pembuatan keputusan di dalam organisasi (Gordon Davis, 1999). Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika (Raymond Mc Leod, 2004).
Dari pengertian muncul istilah manajemen dan fungsi pembuatan keputusan. Manajemen menurut pengertian adalah rangkaian kegiatan penataan bagaimana menggerakkan orangorang, mengerahkan fasilitas dalam kerjasama dari sekelompok orang utk mencapai tujuan tertentu. Fungsi manajemen meliputi : perencanaan, pembuatan keputusan, pengarahan, pengkoordinasian, pengontrolan, dan penyempurnaan. Dari sekian banyak fungsi manajemen yang erat kaitannya dengan SIM adalah fungsi pembuatan keputusan. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan pembuatan keputusan ? Pembuatan keputusan adalah aktivitas manajemen berupa pemilihan dari berbagai alternative tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan menghasilkan keputusan yang terbaik. Tipe keputusan yang dihasilkan oleh manajer dikategorikan menjadi 3 yaitu terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Sedangkan level manajemen sendiri
dikelompokkan menjadi 3 level : puncak, menengah, dan bawah.
Keluaran/output/hasil dari sistem informasi adalah informasi. Pengguna informasi dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu manajer/pimpinan, non manajer, dan orang-orang atau organisasi di luar organisasi. Informasi merupakan sumber daya konsepsual dan menduduki level yang sama pentingnya dengan sumber daya fisik yang lain yaitu manusia, material, mesin, dan uang. Mengingat informasi merupakan sumber daya yang sangat penting maka perlu dikelola sebaik-baiknya. Untuk dapat mengelola informasi dengan baik semestinya dipahami dulu apa yang dimaksud dengan informasi dan hal-hal yang terkait di dalamnya.
Fokus berikutnya revisi pada pendukung keputusan (DSS) yang merupakan sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manejer dan keputusan yang dibuat manejer. Kelemahan dari sistem ini adalah hanya bisa mendukung satu manejer saja, tidak bisa sekelompok manajer. Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970.
DSS dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Definisi awal decision support system (DSS) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu user dalam mengambil keputusan. Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur, mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya, dan meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada efisiensinya, sehingga jenis keputusan yang diambil yaitu keputusan tidak terprogram yaitu baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen.
Ketika manajer mencapai puncak, pekerjaannya berubah drastis dan manajer harus mampu memenuhi tantangan tersebut. Jika kita tidak menggunakan sistem informasi eksekutif dan hanya menggunakan sistem-sistem informasi fungsional, manajer tingkat puncak akan menerima semua informasi mereka dari subsistem-subsistem fungsional, dan para eksekutif ini harus menyimpulkan dan mensistesis data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut.
Sistem informasi eksekutif berada di puncak sistem-sistem informasi fungsional, dan menyediakan informasi bagi eksekutif. Informasi berasal dari dalam perusahaan dan dari lingkungannya. Secara umum sudah diketahui bahwa infomasi lingkungan sangat penting pada tingkat puncak.
Penekanan dari EIS berada di atas peraga grafis dan mudah untuk menggunakan interface. EIS memberikan laporan dan arahan kepada bawaan. Pada umumnya, EIS adalah perusahaan besar DSS untuk membantu eksekutif tingkat puncak untuk teliti, membandingkan, dan memonitor kecenderungan pada variabel sehingga EIS dapat memonitor kinerja dan mengidentifikasi kesempatan dan masalah.
Suatu bagian yang menyediakan informasi bagi eksekuif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Mengirimkan, menganalisis, dan menyajikan informasi pada station kerja para pengambil keputusan yang memberikan gambaran jelas kepadanya mengenai standar penting serta kejadian-kejadian, sebelum terlambat menanganinya. Data khususnya gambaran pasar, informasi keuangan, dan statistik industri, dikumpulkan dari sistem pemrosesan bisnis on-line milik perusahaan dan organisasi pihak ketiga. Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya kinerja perusahaan dalam mencapai tujuannya
Secara umum, sistem informasi eksekutif dikembangkan seperti mainframe program berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk menyediakan kinerja penjualan atau statistik riset pemasaran untuk membuat keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan petugas eksekutif pemimpin. Obyektif adalah untuk mengembangkan aplikasi komputer itu akan menyoroti keterangan untuk memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah EIS menyediakan data hanya perlu untuk mendukung keputusan level eksekutif dari pada data bagi seluruh perusahaan.
Saat ini aplikasi dari EIS tidak hanya pada hirarki perusahaan, tetapi juga di komputer pribadi pada satu daerah jaringan lokal. EIS sekarang seberangi platform perangkat keras komputer dan mengintegrasikan keterangan menyimpan pada mainframe, mesin komputer pribadi, dan minicomputers. Sebagai beberapa perusahaan jasa klien mengadopsi sistem informasi perusahaan yang terakhir, karyawan dapat mempergunakan komputer pribadi mereka untuk memperoleh akses ke datan perusahaan dan memutuskan data yang adalah relevan untuk pembuatan keputusan mereka. Perbuatan pengaturan ini semua, pengguna mampu untuk menyesuaikan akses mereka ke perusahaan sesuai data dan menyediakan keterangan relevan terhadap keduanya bagian atas dan tingkat yang lebih rendah di perusahaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wahh lengkap banget infonya,makasih
BalasHapus